Otomotifnet.com – Dulu saat awal-awal All New Brio dirilis ke pasaran, termasuk Brio Satya, tak sedikit yang mencibir desainya yang membulat.
Namun seiring perjalanan, ternyata banyak keunggulan yang ditawarkan LCGC andalan Honda tersebut.
Salah satunya adalah handling yang lebih baik dibanding generasi sebelumnya, lantaran perubahan yang dilakukan pada sasis.
Yaitu dengan memanjangkan sumbu roda sejauh 60 mm atau 6 cm dari versi sebelumnya berbuntut rata kayak pantat setrikaan.
Baca Juga: Brio Satya Jadi Yang Teratas, Brio RS Nyusul, Ini Penjualan Honda di Januari 2021
Langkah itu juga berdampak kabin dan ruang bagasi jadi makin luas, serta bobot kendaraan bertambah berat 20 kg.
Nah, langkah ini rupanya berpengaruh pada handling dan kenyamanannya.
Apalagi semua perubahan itu dibarengi dengan penyesuaian pada sektor kaki-kaki dan suspensi.
Seperti diungkap oleh Tsutomu Harano, Large Project Leader (LPL) All New Brio, dimana per suspensinya pakai yang lebih keras.
Kemudian batang stabilizernya juga lebih besar, serta dilakukan perubahan pada damper dan bushing pada sistem suspensinya.
Dari hasil test drive yang dilakukan Tim OTOMOTIF saat peluncuran di 2018 lalu, ubahan-ubahan tadi justru membuat handlingnya jauh lebih stabil kala diajak bermanuver ekstrem.
Kami sempat menjajal All New Brio Satya untuk berbelok patah di tikungan parabolik sekitar 80 derajat pada kecepatan 65 km/jam.
Dengan muatan terisi 5 penumpang (2 dewasa dan 3 anak-anak), hasilnya, tidak ada gejala oversteer maupun understeer.
Baca Juga: Honda Brio Satya Pasang Turbo CT16 Copotan Toyota 2KD, Jeroan Mesin Standar
Efek body roll juga terasa lebih sedikit ketimbang generasi sebelumnya.
Meski sebagian mengatakan bantingan suspensinya agak keras, bagi kami justru ia berada di level tengah, yaitu tidak terlalu empuk dan juga tidak terlalu keras.
Buktinya saat melewati speed trap maupun jalan tidak rata, kami tetap merasakan kenyamanan.
Apalagi didukung kekedapan kabin yang lumayan baik, respons setir cukup akurat.
Nah, yang membuat mobil ini cukup fun dikendarai, ia punya radius putar kecil, yaitu hanya 4,6 meter.
Ini membuatnya jadi lebih ‘ramah’ menyusui jalur-jalur sempit di komplek, terutama saat melakukan putar balik.
PERFORMA AKSELERASI
Kekaguman kami tentu tak berhenti sampai di situ. Saat mencoba kemampuan akselerasinya, lagi-lagi kami harus akui soal ini Honda termasuk the best lah di kelasnya.
Padahal menurut pihak PT Honda Prospect Motor (HPM) selaku produsennya, dapur pacu Brio series terbaru ini sama dengan versi sebelumnya.
Baca Juga: Honda Brio Satya Aura Civic Type R, Buat Harian Malah Dipake Slalom
Yakni menggunakan mesin L12B berkapasitas murni 1.199 cc, 4 silinder segaris, SOHC 16 katup, i-VTEC dengan DBW (Drive By Wire).
Tenaga dan torsi maksimumnya masih podo (sama, red), yaitu 88,7 dk di 6.000 rpm dan 110 Nm di 4.600 rpm. Bahkan rasio kompresi masih sama di 10,3 : 1.
Namun ketika dijajal berakselerasi dari diam hinggake mencapai 100 km/jam, ia sanggup melesat hanya selama 12,8 detik saja.
Raihan ini lebih cepat 0,5 detik dari generasi sebelumnya yang notabene bobotnya lebih ringan 20 kg.
O iya, hasil pengujian di atas untuk Brio Satya bertransmisi otomatis CVT ya.
Lalu ketika kami coba jajal berakselerasi dari 0 – 402 meter, ia sukses menempuhnya hanya dalam waktu 19,2 detik atau lebih cepat 0,2 detik dari Brio Satya generasi awal yang menoreh 19,4 detik.
Padahal bahan bakarnya sama-sama pakai bensin RON 90 loh.
Nah, dengan harga jual selisih tipis untuk tipe E CVT keluaran tahun 2018, Anda lebih naksir yang gen 1 atau 2?
DATA TES
DATA TES
Akeselerasi | All New Brio Satya | Brio Satya (Old) |
0-60 km/jam | 6,0 detik | 6,2 detik |
0-100 km/jam | 12,8 detik | 13,3 detik |
0-201 meter | 12,7 detik | 13,0 detik |
0-402 meter | 19,2 detik | 19,4 detik |
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR