Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Hino Tegaskan Eksistensi Teknologi Common Rail, Ekspor Sejak 2010

Harryt MR - Selasa, 4 Mei 2021 | 16:30 WIB
Saat ini beberapa model truk dan bus Hino yang bermesin common rail meliputi Hino Ranger FM 285 JD untuk dump, Ranger FL 245 JN, FM 350 TH cargo, dan Hino bus RN 285
Hino Motor Sales Indonesia
Saat ini beberapa model truk dan bus Hino yang bermesin common rail meliputi Hino Ranger FM 285 JD untuk dump, Ranger FL 245 JN, FM 350 TH cargo, dan Hino bus RN 285

Otomotifnet.com - Mengklaim sebagai market leader medium duty truck di Indonesia selama lebih dari 20 tahun, Hino tegaskan eksistensinya dalam penggunaan teknologi mesin diesel common rail.

Dimulai sejak 1995, Hino Motors Limited (HML) Japan menjadi produsen kendaraan komersial pertama yang mengembangkan teknologi common rail di dunia.

Saat ini, Hino Indonesia tercatat telah melakukan ekspor kendaraan utuh, atau Completely Build Up (CBU) untuk kategori kendaraan komersial truk dan bis (Light Duty).

PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), telah melakukan ekspor kendaraan utuh sejak tahun 2010 ke berbagai negara di ASEAN dan Amerika Latin.

Baca Juga: Hino Ranger FLX 260, Truk Ekstra Panjang Bebas ODOL, Yuk LIhat Detailnya

Terutama yang sudah standar emisi Euro 4, yang bermesin common rail ke Filipina dan Vietnam.

Dalam fase Hino Road to Euro4 saat ini, berbagai pengembangan kendaraan telah kami lakukan sebagai pemain utama bus dan truk di Indonesia,”

“Hal ini untuk memastikan kesiapan implementasi standar emisi Euro4 tahun depan,” sebut Masato Uchida, President Director HMSI.

Di Indonesia sendiri, Hino memperkenalkan teknologi mesin common rail sejak tahun 2012. Saat ini beberapa model truk dan bus Hino yang bermesin common rail meliputi Hino Ranger FM 285 JD untuk dump, Ranger FL 245 JN, FM 350 TH cargo, dan Hino bus RN 285.

Seluruh kendaraan niaga tersebut sudah menggunakan sistem akumulator tekanan bahan bakar yang disebut common rail. yaitu bahan bakar disemprotkan ke ruang bakar oleh injektor yang dikontrol secara elektronik.

Kerja injektor dalam menentukan jumlah dan waktu penyemprotan bahan bakar, diatur oleh ECU (Electronic Control Unit). Injektor juga dilapisi Diamond Like Carbon (DLC) agar awet dan tahan gesekan.

“Mesin Hino common rail sudah kami lakukan serangkaian test, termasuk untuk Hino Bus. Hasilnya test yang kami lakukan di rute Transjawa, mesin berada pada temperature yang normal dan tidak ada kendala sama sekali,”

Baca Juga: Sasis Bus Hino R260 AS Seharga Rp 951 Juta, Dibekali Air Suspension

“Begitupun dengan temperature oli yang dalam kondisi panas yang normal. Tentunya ini salah satu keunggulan kami, dengan volume oli yang lebih sedikit 12.7 liter,” bilang Santiko Wardoyo, Chief Operating Officer (COO), Director HMSI.

Editor : Iday

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa