Otomotifnet.com - Insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) nol persen untuk mobil baru yang berlaku awal Maret lalu akan berakhir Mei 2021 ini.
Sebagai gantinya, insentif PPnBM tahap dua akan diberlakukan Juni hingga Agustus 2021 mendatang.
Pada tahap kedua, pemerintah akan menanggung 50 persen dari tarif normal dan sisanya dibebankan kepada konsumen.
Lantas dengan berkurangnya insentif PPnBM dari 100 persen ke 50 persen, apakah masih menarik minat masyarakat untuk membeli mobil baru?
Baca Juga: Penjualan Mobil Nasional Naik Efek Positif Insentif PPnBM, Bagaimana Pasar Ekspor?
Menanggapi hal ini, Perencana Keuangan Mike Rini dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) pun berikan pandangannya.
"Dengan adanya relaksasi PPnBM, pemerintah ingin mendorong pertumbuhan ekonomi. Tentu kita perlu memanfaatkan," ujar Mike belum lama ini.
Mike menjelaskan meski insentif PPnBM berkurang menjadi 50 persen, menurutnya masih menarik dan menjadi waktu yang tepat untuk membeli mobil baru dengan mempertimbangkan untung ruginya.
Seperti memperhatikan aspek kebutuhan dan kemampuan keuangan kalian sebelum membeli mobil baru.
Baca Juga: Honda Panen SPK Berkat PPnBM, CR-V 1.5 Naik 26 Persen, HR-V 1.8 Meroket 53 Persen
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR