Otomotifnet.com - Upgrade mesin Yamaha Aerox 155 milik Adi Arman ini sudah yang kedua kalinya, “Tadinya spek 63 mm free, tapi jebol,” ujarnya. Bukannya insaf balik standar, ternyata malah kembali dioprek.
“Sekarang turun spek jadi 58 mm free. Mesin diupgrade ini biar gak ngantuk, soalnya kalo standar ngantuk bawanya, haha…” sebut sambil terkekeh. Betawi Racer pun ditunjuk untuk kembali merakit mesin dengan spek baru.
Seperti apa oprekan yang memakan biaya Rp 9-10 jutaan (belum dengan knalpot) ini? Yuk simak.
PISTON
Seperti disinggung di awal, piston yang digunakan tetap berukuran 58 mm atau sama dengan standar Aerox 155. Namun diganti pakai milik Yamaha R15 VVA.
Baca Juga: Yamaha Aerox 155 Lebih Responsif, Coba Tanam Komponen Mungil Kepunyaan Mio
“Bedanya piston sedikit lebih dome. Karena cuma buat harian dan night ride."
"Jadi, kompresi gak tinggi-tinggi banget. 13,5:1, dari papas head 0,2 mm dan blok 0,3 mm,” rinci Syachrul Fajri juragan Betawi Racer.
CRANKSHAFT
Karena spek yang dituju 58 mm free, salah satu ubahannya ada pada kruk as. Menggunakan produk BRT yang langkahnya lebih panjang 6 mm. Itu berarti dari 58,7 mm menjadi 64,7 mm.
Dengan kombinasi piston 58 mm dan langkah 64,7 mm, otomatis membuat kapasitas mesin Aerox ini menjadi 170,8 atau kalau dibulatkan jadi 171 cc.
KLEP
Meski piston tetap 58 mm, namun keempat klepnya dibesarkan. Tentunya untuk memaksimalkan keluar masuknya campuran udara juga bahan bakar ke dan dari ruang bakar.
“Klep pakai orisinal R25, tapi dikecilin dari 23 mm dan 20 mm jadi 22 mm dan 19 mm."
"Pemilihan klep R25 ini karena lebih gampang dicarinya. Pasti lebih kuat, karena kan di motor sport rpm lebih tinggi, standarnya aja 13.000 rpm,” lanjut Saprol panggilan akrabnya.
Baca Juga: Yamaha Aerox 155 Connected Makin Kece, Tanam Bodi Carbon Fiber, Segini Harganya
NOKEN AS
Buka tutup keempat klepnya diatur noken as BRT tipe R2. Spesifikasinya punya lift 8,52 mm dengan durasi 259° untuk ex, lift 8,5 mm berdurasi 260° untuk in high, dan lift 6,4 mm dengan durasi 210° untuk in low.
“Pakai noken as ini emang sengaja, cari yang aman karena bukan buat balap."
"Profilnya gak diubah, tapi tetep dicari angkanya, didial dan geser sedikit,” urai pria yang bengkelnya ada di bilangan Puncak Cikunir, Bekasi.
Untuk mencegah keempat klepnya floating, per klep diganti pakai merek TWH Racing.
Baca Juga: Aerox 155 Kolaborasi dengan Billie Elish, Lampu Projector, Pelek Mewah
THROTTLE BODY
Sedotan udaranya diperbanyak dengan menggunakan throttle body milik Suzuki GSX-R150 yang direamer menjadi 36 mm. Masuknya udara diarahkan menggunakan velocity stack berbahan aluminium.
Terakhir debit bensin dan pengapian diatur menggunakan ECU standalone dari BRT tipe Juken 5 Racing Turbo.
CVT
Transfer tenaga mesin ke roda belakang disempurnakan racikan CVT. Seperti pulley custom, roller 9 gram, per CVT TDR 1.500 rpm, dan kampas kopling milik NMAX.
“Pulley standar tapi jalur roller dikerok, ini buat cari top speed. Kampas koplingnya pake standar NMAX, tapak kampasnya lebih lebar dibanding kampas Aerox,” tuturnya.
Baca Juga: Yamaha Aerox 155 Seken Menarik Dipinang, Catat Kelebihan dan Kekurangannya
HASIL TES DYNO
Untuk mengetahui perbedaan performanya, motor lansiran 2017 ini dites pakai mesin dyno Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport yang ada di bilangan Rawamangun, Jaktim.
Dalam kondisi standar, Aerox 155 memuntahkan tenaga 11,77 dk pada 7.950 rpm dengan torsi 11,26 Nm di 7.710 rpm.
Sedangkan Aerox milik Adi berhasil memuntahkan tenaga 20,45 dk di 10.640 rpm dengan torsi 13,93 Nm di 10.380 rpm.
Itu berarti ada kenaikan tenaga sebanyak 8,68 dk atau hampir 74%! Kalau kenaikan torsi hanya 2,67 Nm.
Baca Juga: Bore Up Aerox 183 Cc, TB Downdraft, Tenaga 21,51 Dk Cuma Buat Ngantor
Segitu gak bikin ngantuk lagi kan?
Betawi Racer: 0813-1038-3241
Sportisi Motorsport: 0878-8914-2380
Data upgrade:
Piston: Yamaha R15 58 mm
Crankshaft: BRT 64,7 mm
Klep: Yamaha R25 22/19 mm
Per klep: TWH Racing
Throttle body: Suzuki GSX-R150 reamer 36 mm
Perbandingan kompresi: 13,5:1
Noken as: BRT R2
ECU: BRT Juken 5 Racing Turbo
Koil: Blue Coil USR
Pulley: Standar custom
Roller: 9 gram
Per CVT: TDR 1.500 rpm
Kampas kopling: Yamaha NMAX
Knalpot: WRX Racing
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR