Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Test Ride Royal Enfield Meteor 350, Posisi Nyaman, Bensin Irit

Fariz Ibrahim,Antonius Yuliyanto - Kamis, 10 Juni 2021 | 18:00 WIB
Royal Enfield Meteor 350 dibekali fitur yang sederhana namun fungsional
Rizky/otomotifnet.com
Royal Enfield Meteor 350 dibekali fitur yang sederhana namun fungsional

 

Otomotifnet.com - Gak pakai lama setelah sesi first ride, OTOMOTIF langsung dapat pinjaman Royal Enfield (RE) Meteor 350.

Tentu jadi saat yang tepat mengeksplorasi lebih mendalam potensi dari sport cruiser bermesin 350 cc 1 silinder ini.

Apakah performa mesin serta karakter rangka barunya cukup memuaskan dan cocok dengan rata-rata kondisi jalan di Indonesia?

Yuk langsung simak ulasan motor yang tersedia dalam 3 tipe; Fireball yang dibanderol Rp 85,1 juta, Stellar Rp 86,5 juta, dan Supernova Rp 87,9 juta (off the road).

Baca Juga: Test Ride Royal Enfield Meteor 350, Konsumsi Bensinnya Seirit Sport 150 Cc!

Spidometer Royal Enfield Meteor 350 sederhana namun terkesan canggih dan premium
Rizky/otomotifnet.com
Spidometer Royal Enfield Meteor 350 sederhana namun terkesan canggih dan premium

FITUR & TEKNOLOGI

Sebelum mengulas area mesin dan sasis, kita kupas dahulu fitur dan teknologi andalan dari produk asal India ini.

Lampu utamanya yang masih menggunakan bohlam punya keuntungan tersendiri, pancaran sinarnya lebih ampuh saat malam hari dan kondisi hujan.

Karakter sinarnya kekuningan, cukup lebar dan tebal, baik lampu jauh maupun lampu dekat. Namun, pancaran DRLnya kurang begitu terlihat, kalah terang dengan lampu utamanya.

Di atasnya terdapat spidometer yang jarumnya bekerja sangat halus dan pakai latar LED putih. Hal itu memberikan kesan elegan dan mewah.

Baca Juga: Test Ride Royal Enfield Continental GT 650, Moge 650 cc Rp 200 Jutaan

Lampu utama Royal Enfield Meteor 350 menggunakan bohlam dan DRL melingkar di pinggirnya
Rizky/otomotifnet.com
Lampu utama Royal Enfield Meteor 350 menggunakan bohlam dan DRL melingkar di pinggirnya

Pada layar digitalnya terdapat informasi suhu saat baru pertama kali dihidupkan, namun sayang setelah itu hilang. Hanya tinggal odometer, trip 1 dan trip 2 saja.

Dan yang sangat disayangkan fitur yang menjadi unggulan Meteor 350, Tripper Navigator, belum bisa OTOMOTIF cicipi.

Meski sudah coba mendaftar beberapa kali, OTP (One Time Password) tidak pernah dikirim ke nomor telepon yang didaftarkan, jadi tidak bisa log in dan menikmati fitur mapsnya.

Ah sayang sekali! Padahal penasaran mau merasakan riding dan diberi petunjuk turn by turn di layarnya.

Baca Juga: Test Ride Royal Enfield Meteor 350, Pakai Mesin Baru, Gak Getar Lagi?

Performa rem Royal Enfield Meteor 350 pakem berkat penggunaan kaliper Bybre
Rizky/otomotifnet.com
Performa rem Royal Enfield Meteor 350 pakem berkat penggunaan kaliper Bybre

Terpaksa fokus geser ke hal lain, salah satunya ada ECO indicator, yang ketika cruising santai dengan bukaan gas kalem logo tersebut muncul.

Tentu untuk menuntun berkendara dalam mode irit. Makanya saat gas dibuka dalam indikator itu hilang.

Fitur safety di Meteor 350 ada ABS dual channel yang mengawal kaliper Bybre 2 piston serta cakram 300 mm di depan. Untuk belakang cakram 270 mm dengan kaliper Bybre 1 piston.

Performa remnya cukup pakem dan gak perlu ditekan terlalu dalam sudah cieettt... Cara kerja ABS juga halus, saat rem ditekan paksa entakannya tidak sampai membuat handel rem kaku.

Baca Juga: Test Ride Royal Enfield Continental GT 650, Seberapa Kenceng Larinya?

Royal Enfield Meteor 350 dibekali mesin 350 cc yang ternyata cukup efisien bahan bakar
Rizky/otomotifnet.com
Royal Enfield Meteor 350 dibekali mesin 350 cc yang ternyata cukup efisien bahan bakar

Fitur safety lainnya ada sensor side stand. Yang akan membuat mesin seketika mati ketika gigi dimasukkan dan lupa melipat standar samping.

RIDING POSITION & HANDLING

Duduk di atas Meteor 350 seharian rasanya gak akan bikin cepat bosan atau lelah. Pasalnya dibekali jok yang lebar dan busa yang terbilang empuk. Apalagi tinggi joknya hanya 765 mm, dijamin yang berpostur kurang dari 170 cm pun saat berhenti akan mudah menapakkan kedua kaki!

Saat riding, pengendara juga merasa nyaman. Ini karena baik footstep maupun pedal remnya punya permukaan yang lebar, jadi lebih mudah saat diinjak.

Oiya tuas persneling model yang punya tangkai depan dan belakang, jadi saat menaikkan gigi bisa diinjak sisi belakang pakai tumit, utamanya jika sayang sepatu kalau mesti mencungkil.

Baca Juga: Test Ride Royal Enfield Continental GT 650, Posisi Duduk Khas Cafe Racer, Pegal Gak Sih?

Tinggi jok Royal Enfield Meteor 350 hanya 765 mm, tebal dan cukup empuk
Rizky/otomotifnet.com
Tinggi jok Royal Enfield Meteor 350 hanya 765 mm, tebal dan cukup empuk

Letak footstepnya sendiri memang terkesan nanggung, karena berada di depan tapi tidak sampai bikin kaki selonjoran, tampaknya ini salah satu ciri cruiser India, khususnya produk RE.

Setangnya cukup lebar tapi masih aman saat bermacet-macetan, jadi tidak terlalu merepotkan.

Bicara handling, mengusung tagline Easy Cruising rasanya memang cocok disematkan pada Meteor 350.

Karena meski bobot isi mencapai 191 kg, namun saat dipakai berkendara sehari-hari terasa fun.

Baca Juga: Test Ride Royal Enfield Continental GT 650 yang Lebih Murah Dari Triumph, Ini yang Didapat

Footstep Royal Enfield Meteor 350 letaknya sedikit maju lengkap dengan karet tapak yang lebar
F. Yosi/otomotifnet.com
Footstep Royal Enfield Meteor 350 letaknya sedikit maju lengkap dengan karet tapak yang lebar

Handling motor begitu nurut, lincah dan ringan, saat melakukan panic brake pun motor tetap stabil.

Selalu ‘nurut’ ke mana pengendara ingin menuju. Salah satu faktor pendukung sepertinya dari CG (Centre of Gravity) yang rendah.

Dimensi yang tidak terlalu besar juga membuat Meteor 350 masih ideal saat dipakai cruising di perkotaan yang padat.

Faktor lain yang membuat terasa fun tentu dari kinerja suspensi teleskopik dengan as 41 mm yang digunakan pada Meteor 350.

Baca Juga: Royal Enfield Bullet 500 Cafe Racer Karya Builder Ciputat, Ternyata Pesanan Biker Inggris!

Suspensi belakang Royal Enfield Meteor 350 punya karakter rebound yang lambat, dilengkapi juga dengan setelan preload
Rizky/otomotifnet.com
Suspensi belakang Royal Enfield Meteor 350 punya karakter rebound yang lambat, dilengkapi juga dengan setelan preload

Redamannya ampuh saat melewati jalan rusak, namun juga bikin laju tetap stabil saat melakukan cornering.

Kalau suspensi ganda belakang punya karakter rebound atau membalik yang lebih lambat. Efeknya saat melewati polisi tidur atau jalan rusak dengan cepat, justru jadi terasa keras.

Ini karena suspensi belum kembali ke posisi semula tapi sudah menghantam lubang lagi. Tapi kalau melewati jalan rusak dan polisi tidur dengan pelan, redamannya terasa lembut.

Tapi, hal itu bukan masalah besar, karena suspensi belakang Meteor 350 dilengkapi setelan preload 6 tingkat, yang bisa disesuaikan dengan bobot serta karakter pengendaranya.

Baca Juga: Test Ride Royal Enfield Meteor 350, Posisi Santai, Cocok Di Perkotaan?

Meski punya bobot isi mencapai 191 kg, tapi Royal Enfield Meteor 350 tetap terasa ringan saat dikendarai
Rizky/otomotifnet.com
Meski punya bobot isi mencapai 191 kg, tapi Royal Enfield Meteor 350 tetap terasa ringan saat dikendarai

PERFORMA

Dapur pacu yang digunakan Meteor 350 memang generasi terbaru, namun secara spesifikasi tetap khas RE yang sederhana layaknya slogan andalan pure motorcycle.

Spesifikasinya 1 silinder SOHC 2 katup, 5 percepatan, serta berpendingin oli dan udara, yang untungnya sudah injeksi.

Meski begitu, tetap ada teknologi yang bagi RE terbilang baru, yaitu balancer shaft untuk mengurangi vibrasi mesin.

Memang, vibrasi jadi ciri khas dari mesin RE, khususnya generasi lama seperti Classic dan Bullet.

Baca Juga: Royal Enfield Interceptor 650 Tampang Makin Galak, Bergaya Scrambler, Ubahan Simpel

Mesin Royal Enfield Meteor 350 hanya didinginkan oleh oli dan udara, suhu panas masih bersahabat
Rizky/otomotifnet.com
Mesin Royal Enfield Meteor 350 hanya didinginkan oleh oli dan udara, suhu panas masih bersahabat

Penyematan balancer shaft ini pun terbukti mengurangi getaran mesin, jauh lebih baik di banding mesin generasi lama.

Saat starter hingga putaran tengah halus, tapi ketika dipaksa berkitir tinggi tetap terasa vibrasi, maklum punya langkah piston yang panjang, 85,8 mm! Sedang ukuran pistonnya 72 mm.

Namun kabar baiknya kita akan jarang sekali bermain di putaran tinggi, karena torsi dan tenaganya sudah lebih dari di putaran rendah hingga tengah. Untuk menyalip atau melewati tanjakan pun tidak perlu main putaran tinggi.

Mesin berkapasitas murni 349 cc yang digunakan memang punya karakter tenaga dan torsi yang main di putaran rendah hingga menengah khas dapur pacu overstroke.

Baca Juga: Test Ride Royal Enfield Meteor 350, Spidometer Premium, Remnya Empuk!

Meski terlihat lurus, ternyata knalpot Royal Enfield Meteor 350 belok ke bawah swing arm untuk masuk ke katalis terlebih dulu, suara ngebas tapi halus
Rizky/otomotifnet.com
Meski terlihat lurus, ternyata knalpot Royal Enfield Meteor 350 belok ke bawah swing arm untuk masuk ke katalis terlebih dulu, suara ngebas tapi halus

Bisa dilihat dari klaim tenaga maksimal, 20,2 dk diraih di putaran mesin 6.100 rpm saja, malah torsi maksimal 27 Nm didapat di 4.000 rpm. Rendah banget kan?

Meski sudah minim getaran, namun ciri khas mesin long stroke dengan bandul kruk as berat dipertahankan.

Terutama dentuman langsamnya sangat khas, yang jedanya cukup jauh lengkap dengan suara sedikit ngebas.

Catatan lain adalah soal pelepasan panas. Karena hanya mengandalkan udara dan oli sebagai pendinginan mesin, jadi wajar kalau saat kondisi panas dan macet, ada silir-silir hawa panas yang terasa di kaki, terutama di sebelah kanan.

Baca Juga: Royal Enfield Recall Model Classic, Bullet dan Meteor 350, Karena Hal Ini

Royal Enfield Meteor 350 dilengkapi dengan mesin generasi baru, torsi rata dan vibrasi lebih minim
Rizky/otomotifnet.com
Royal Enfield Meteor 350 dilengkapi dengan mesin generasi baru, torsi rata dan vibrasi lebih minim

Karena memang ditujukan sebagai motor cruiser santai, maka kalau bicara akselerasi dan top speed untuk ukuran motor 350 cc jadi terlihat pelan.

Contohnya untuk mencapai kecepatan 0-60 km/jam, butuh waktu 5,1 detik! Lama ya!

Top speed malah kalah dari sport 150 cc seperti Honda CB150R, karena di GPS tercatat cuma 121,9 km/jam, sedangkan jarum spidometernya menyentuh di kisaran angka 122 km/jam, wah akurat banget khas motor India ya! Pantas melaju 100 km/jam terasa kencang, ternyata spidometernya hampir real!

Data lengkapnya bisa lihat di tabel.

Baca Juga: Royal Enfield Continental GT 650, Swing Arm Sebelah, Gaya Flat Track

KONSUMSI BAHAN BAKAR

Karena tidak ada fitur average fuel consumption, maka pengetesan konsumsi bahan bakar menggunakan metode full to full. Pengetesan pakai bensin RON 92.

Selama pengetesan, dipakai sehari-hari melewati beragam kondisi jalan dan tentunya dengan gaya berkendara yang bervariasi.

Setelah diisi ulang 3 kali dengan total jarak 280 km, saat dihitung didapat angka rata-rata konsumsi bahan bakarnya 32,4 km/liter.

Untuk mesin 350 cc, tentu konsumsinya terbilang efisien nih…

Dengan rata-rata konsumsi bahan bakar 32,4 km/liter, berarti sekali isi penuh tangki 15 liter Royal Enfield Meteor 350 bisa menempuh 486 km
Rizky/otomotifnet.com
Dengan rata-rata konsumsi bahan bakar 32,4 km/liter, berarti sekali isi penuh tangki 15 liter Royal Enfield Meteor 350 bisa menempuh 486 km

Data tes:

0-60 km/jam: 5,1 detik

0-80 km/jam: 8,3 detik

0-100 km/jam: 14 detik

0-100 m: 7,8 detik (@76 km/jam)

0-201 m: 12 detik (@91,5 km/jam)

0-402 m: 19,1 detik (@110,1 km/jam)

Top speed di Racelogic: 121,9 km/jam

Top speed di spidometer: 122 km/jam

Konsumsi bensin: 32,4 km/liter

 

Data spesifikasi:

Mesin: 1 silinder 4-stroke SOHC 2 valve, air-oil cooled

Kapasitas murni: 349 cc

Bore x stroke: 72 x 85,8 mm

Rasio kompresi: 9,5:1

Tenaga maksimum: 20,2 dk @6.100 rpm

Torsi maksimum : 27 Nm @4.000 rpm

Sistem starter: Electric starter

Sistem pelumasan: Wet sump forced lubrication

Sistem pengabutan: Electronic fuel injection

Tipe kopling: Wet multi-plate clutch

Tipe transmisi: 5 speed constant mesh

Electical system: 12 Volt DC

Battery: 12 V 8 Ah MF

Engine oil: SAE 15 W 50 API SL grade JASO MA 2 semi syntetic

Headlamp: H4-60/55W with LED DRL

Stop lamp: LED 2.4/1.2 W

Sein: 10W x 2 nos

P x L x T: 2.140 x 845 x 1.140 mm (tanpa spion)

Jarak sumbu roda: 1.400 mm

Tinggi jok: 765 mm

Ground clearance: 170 mm

Berat isi: 191 kg

Kapasitas bensin: 15 liter (5 liter reserve)

Tipe rangka: Twin downtube spine frame

Suspensi depan: Telescopic fork 41 mm 130 mm travel

Suspensi belakang: Twin tube emulsion shock absorbers 6 step adjustable preload

Pelek depan: Alloy wheel 19 inci

Pelek belakang: Alloy wheel 17 inci

Ban depan: 100/90-R19 57P Tubeless

Ban belakang: 140/70-R17 66P Tubeless

Rem depan: Single disc 300 mm 2 piston floating caliper

Rem belakang: Single disc brakes 270 mm 1 piston floating caliper

ABS: Dual channel

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa