Otomotifnet.com - Konversi motor konvensional bermesin pembakaran dalam menjadi motor listrik, merupakan jalan yang dapat ditempuh apabila ingin lebih ramah lingkungan, tetapi masih menyukai model motor konvensional.
Maklum, tidak semua orang suka dengan desain atau tampilan motor listrik yang ada di pasar, apalagi secara spek juga tak begitu banyak pilihan.
Di tanah air sudah banyak individu serta komunitas yang melakukan. Diiringi dengan kemunculan beberapa bengkel yang menjadi spesialis konversi jadi motor listrik.
Tentu saja melakukan konversi tidak semudah hanya mencabut mesin bakar dilanjut membenamkan baterai dan dinamo.
Baca Juga: Pelihara Motor Listrik Gak Bisa Sembarang, Harus Perhatikan Hal Ini!
Ada hal-hl penting yang harus diperhatikan. Berikut kami jabarkan ke dalam beberapa poin seperti dinamo, baterai, controller, biaya serta safety.
Simak ulasan lengkapnya dalam artikel All About berikut ini!
DINAMO
Pilihan dinamo untuk konversi motor listrik tergantung dari calon pengguna dalam membangun atau mengkonversi motor. Disesuaikan dulu dari keinginan, ingin karakter seperti apa.
“Kalau buat harian biar irit bisa pakai yang tipe BLDC hub. Kalau off-road atau banyak tanjakannya bisa pakai mid drive,” ujar Dian Swastia Jaya dari BF Goodrich, produsen motor listrik lokal asal Semarang.
Baca Juga: Selis E-Max SLA Kesambar Promo, Kepotong Rp 3 Jutaan, Harga Jadi Segini
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR