Kemudian pemilihan dinamo balik lagi ke urusan finansial, karena semakin besar tentu semakin mahal.
Tapi jika memakai dinamo berdaya besar jika tidak didukung suplai baterai yang besar secara voltase atau ampere percuma juga.
Kalau dibandingkan dengan kendaraan konvensional, daya (satuannya Watt) bisa dibilang layaknya kapasitas mesin.
“Rumusnya, kalau Watt berhubungan dengan kecepatan. Volt berhubugan dengan kekuatan atau torsi. Ampere berhubung jarak tempuh. Semakin besar ampere di baterai semakin jauh jaraknya,” ujar Agung.
Baca Juga: Konversi Motor Listrik Juga Perlu Controller, Ini Penjelasannya
Jadi kalau mau tenaga besar bisa menggunakan dinamo dengan Watt besar pula. Sedangkan untuk harian dan efisiensi, menurut Dian 1.000 Watt sudah lebih dari cukup.
Pendapat agak berbeda disampaikan oleh Herwan dari Elders Garage. Menurutnya, pemilihan dinamo disesuaikan dengan kecepatan motor awalnya.
Misal sebelum dikonversi, motor menggunakan mesin 110 cc dengan top speed sekitar 80-90 km/jam.
Nah, dari sini jadi panduan untuk dinamo yang akan digunakan. Contoh menggunakan 2.000 Watt sampai 3.000 Watt.
Baca Juga: Bikin Motor Listrik Baterainya Ada Banyak Pilihan, Mana yang Terbaik?
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR