Selanjutnya ada tipe 2 Rp 21,8 juta menggunakan dinamo QS V1 2.000 W, baterai 60 V 24 Ah dan controller YYK 50 ampere.
Terakhir tipe 3 Rp 17 juta pakai dinamo QS V1 1.000 W, baterai 60 V 15 Ah dan controller YYK 50 ampere.
Tipe 1 dan 2 sudah dilengkapi modul Bluetooth pada controllernya, sedangkan tipe 3 belum.
“Kalau di kita sudah pakai aplikasi, jadi kecepatannya sudah bisa kita atur. Disesuaikan dengan kapasitas baterai dan riding style si owner, apa pengen main torsi atau santai,” ujar Heret yang mulai ramai melakukan konversi listrik ke Vespa sejak awal 2021.
Baca Juga: Piaggio Indonesia Belum Ada Niat Bawa Motor Listrik ke Tanah Air, Masih Dipantau Dulu
Heret juga menyebut konversi yang dilakukan dengan sistem pnp tanpa merusak bodi Vespa itu sendiri.
Dian juga memberikan sedikit estimasi, untuk kebutuhan biasa atau harian yang ekonomis, dapat menggunakan dinamo 1.000 W dengan harga sekitar Rp 2,5-3 juta.
Kemudian controller standar sekitar Rp 1-1,5 juta. Berikut baterai SLA 60 V 20 A seharga Rp 2,5 juta. Setelah itu ditambah part pendukung seperti kabel bodi, throttle, spidometer dan voltmeter seharga Rp 1 juta.
Pria yang bermarkas di Semarang, Jawa Tengah ini juga memberi estimasi jika konversinya lebih concern ke performa.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR