Isi info yang disajikan tentu sangat lengkap khas moge modern, tapi yang utama ada takometer dengan desain nyaris bulat, terlihat ada red line di 11.500 rpm.
Kalau melihat ke panel sakelar, sisi kanan simpel hanya ada tombol starter dan engine cut off, tombol lampu, dan hazard.
Berbanding terbalik dengan sakelar kiri, ada tambahan pass beam, tombol atas dan bawah untuk mengatur spidometer, dan tombol sein yang jadi satu dengan riding modes.
Pada bagian sasis, khas keluarga Panigale, V2 juga menggunakan aluminium monocoque frame yang ringkas dan juga bertugas menjadi air box, jadi angin yang masuk dari ram air melewati bagian dalam rangka menuju ke filter udara.
Baca Juga: Ducati Multistrada V4 Resmi Hadir di Indonesia, Mulai Dari Rp 779 Juta
Sasis bisa ringkas banget karena mesin juga dijadikan sebagai bagian sasis, makanya lengan ayun tertumpunya pada mesin.
Ini membuat bobot kering Panigale V2 hanya 176 kg, dengan pembagian bobot 52% di depan dan 48% di belakang.
Di sektor kaki-kaki, suspensi depannya pakai Showa BPF, sedang monosoknya pakai Sachs. Setelannya lengkap, ada preload, compression, dan rebound.
Kedua suspensinya memang bisa dikatakan tidak terlalu mewah, maklum ini versi termurah, tapi performanya tetap bisa diandalkan.
Baca Juga: Ducati Diavel 1260 Lamborghini Ini Bakal Jadi Rebutan Kolektor, Faktor Ini Penyebabnya
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR