Otomotifnet.com - Harry Purnama yang berdomisili di Ciledug, Tangerang ini awalnya tertarik dengan Kawasaki W175, karena sering melihat orang pakai W175 yang dimodifikasi.
“Hanya, karena keseringan lihat. Jadi ingin cari yang beda,” ujar Harry kepada OTOMOTIF saat ditemui di sesi foto.
Setelah mencari-cari motor dengan gaya retro, pilihan jatuh pada pesaing W175, Benelli Motobi 152.
Harry pun memboyong motornya ke Bengkel Teras atau B.E.A.R.S, yang notabene spesialis W175.
Baca Juga: Lebih Murah Dari Kawasaki W175, Benelli Motobi 152 Cuma Rp 600 Ribuan Per Bulan
Oleh Boogie Ariestian, owner B.E.A.R.S, dicarikan konsep yang pas.
“Tidak mengacu ke arah Tracker, tapi hanya cari nyaman saja,” ujar pria yang buka praktik di Jl. Cendrawasih IV, Jurang Manggu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Nah, untuk mendukung kenyamanan, setang ditinggikan dengan menggunakan raiser dari Protaper.
Setangnya sendiri pakai fatbar aftermarket. Selanjutnya jok dibuat lebih rendah.
Jok standar dicustom dan dilapis kulit sintetis. Bodi Motobi 152 yang sudah mengusung gaya retro tidak banyak diotak-atik.
Ubahan selanjutnya fokus ke kaki-kaki. Ban standar yang kekecilan diganti yang lebih lebar berikut peleknya.
Sepasang pelek aluminium DFT berukuran 2.50x17 dan 3.00x17 inci dibalut ban Swallow berkontur kasar.
Dengan ukuran ban yang lebih lebar, timbul masalah baru, sepatbor depan jadi mentok ke ban.
Baca Juga: Lebih Murah Dari Versys-x 250 dan CRF250 Rally, Cicilan Benelli TRK 251 Mulai Segini
Untuk itu Boogie membuatkan sepatbor baru dari bahan pelat galvanis 1,2 mm.
Setelah terpasang, sepatbor belakang standar malah tampil timpang karena dirasa terlalu ‘gondrong’. Akhirnya ikut diganti juga.
Selanjutnya Boogie juga turut mengganti suspensi depan dengan upside down aftermarket.
Khusus sok belakang tetap pakai standar hanya saja posisinya diputar.
“Tabungnya diputar ke depan supaya tidak mentok rak,” ujar pria ramah tersebut.
Suspensi belakang terpasang pada swing arm custom. Diganti jadi lebih panjang.
Karena Harry suka dengan dengan tampilan ban yang lebih keluar dari bodi.
Soal mesin dibiarkan standar dan hanya ganti knalpot full system stainless steel saja.
Baca Juga: Test Ride Benelli Panarea, Tampilan Retro Modern, Ini Hasil Tesnya
Sebagai pelengkap, Boogie memasang rak dari W175 yang dimodifikasi sedikit dan tas di samping sebagai tempat penyimpanan.
Untuk mengeluarkan nuansa tracker dari Motobi 152 standar rupanya tidak perlu sampai custom berat sob!
Cocok buat alternatif apabila bosan dengan Kawasaki W175 nih! Rangga
Plus : Sentuhan minimalis hasil maksimal
Minus: Lekukan leher knalpot maju banget
Data Modifikasi:
Ban depan : Swallow 110/80-17
Ban belakang : Swallow 120/80-17
Pelek depan : DFT Aluminium 2.50x17
Pelek belakang : DFT Aluminium 3.00x17
Sokbreker depan: USD aftermarket
Sokbreker belakang: Standar
Swing arm : Custom
Sepatbor : Galvanis 1,2 mm
Knalpot : Custom stainless steel
Setang : Fatbar aftermarket
Raiser : Protaper
Slang rem : Barracuda braided
Headlamp : Daymaker LED 5,75 inci
Sein : LED aftermarket
Stoplamp : LED aftermarket
Spion : Aftermarket
Handgrip : Custom busa dan kulit
Rak : Aftermarket
Jok : Custom lapis kulit sintetis
Bengkel Teras (B.E.A.R.S): 0852-8676-1000
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR