Bedanya, untuk yang rakitan lokal ada indikator RPM-nya, sementara versi Jepang malah enggak ada.
Tak ketinggalan rollbar 6 titik dari bahan seamless juga dipasang.
Selanjutnya di dekat tuas persneling terlihat ada saklar engine cut-off untuk keamanan.
Kabin belakang dibiarkan kosong, namun di sana terlihat ada aki yang semula ada di ruang mesin.
Baca Juga: Mitsubishi L300 Ada Banyak Pintunya, Dari Food Truck Jadi Angkut Motor
Untuk sektor dapur pacu, karena mesin asli Swift 2 pintu ini hanya 1.000 cc 3 silinder, Brata dan Dede sepakat menggantinya dengan mesin Suzuki lainnya berkode G13B 4 silinder SOHC 16 valve injection, yang volume silinder 1.300 cc.
“Mesin ini tinggal pasang saja tanpa perlu mengubah konstruksi dudukannya. Hanya aki Amaron yang kita pindahkan ke kabin belakang,” papar Dede sembari kasih tau ECU-nya pakai bawaan mesin tersebut.
“Masih ada rencana untuk menambahkan Swift 2 pintu ini dengan varian GTi,” ujar Brata yang akhirnya jadi sayang dengan mobil ini kalau diikutkan ke ajang rally, jadinya buat dipakai harian saja. Ealaahh..
Oiya, menurut Brata misalnya mobil ini jadi diikutsertakan dalam kompetisi rally nasional, ia masuk kategori kelas F1 yang lawannya Honda Brio dan Toyota Yaris. Wuih.. gass lah Om!
DATA MODIFIKASI
Mesin : G13B (c/w gearbox), air filter Apexi, fuel pressure regulator Tomei
Kaki-kaki : Coilover shock Bilstein (depan & belakang), convert to 4-link pillow ball (belakang), pelek Hartge by OZ 14x7", ban Dunlop Direzza 185/65R14
Interior : Rollcage seamless 6 titik, Jok Sparco, seatbelt Sparco, setir Sparco, shiftknob & intercom by Sparco, ignition switch by Longacre
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR