Otomotifnet.com – Pada mobil keluaran sekarang, sistem kemudinya sudah menggunakan Electric Power Steering (EPS).
Sistem EPS ini bekerja secara elektrik, dimana mengandalkan motor listrik sebagai penggeraknya.
Meski pakai motor listrik, bukan berarti power steering jenis ini beberapa kendala kayak jenis hidraulis yang seiring pemakaian kerap mengalami kebocoran oli.
Berikut ini ada beberapa komponen pada EPS yang bisa saja mengalami kendala:
1. Motor EPS
Baca Juga: Setir EPS Mendadak Berat Saat Mobil Dikendarai? Cek Komponen Ini!
Komponen ini merupakan pengolah tenaga listrik menjadi tenaga motorik yang akan memutarkan steering shaft sesuai pembacaan sensor sudut putar kemudi.
“Motor EPS merupakan komponen utama yang terletak di bagian bawah mobil, maka pastikan pelindung air komponen ini tetap baik,” ungkap Edo dari bengkel CPM Motor yang berlokasi di Ciganjur, Jakarta Selatan.
Sebab jika air menelusup ke motor, maka setir akan terasa berat ketika di putar ke salah satu sisi.
“Untuk memperbaikinya, Anda harus membawa ke bengkel untuk melakukan penyetelan ulang torque sensor,” saran Edo.
Namun jika motor EPS sudah rusak, biaya penggantiannya bisa mencapai Rp 3 hingga 6 jutaan, tergantung merek mobilnya.
2. Rack Steering
Rack steering merupakan komponen yang menyalurkan pergerakan dari motor EPS ke roda.
“Komponen ini umumnya rusak, ketika vane dan pinion dalam komponen tidak bersinggungan dengan sempurna,” jelas Edo.
Bunyi aneh pun akan mudah terdengar, ketika mobil melalui jalan yang tidak rata.
Sebaiknya pastikan kondisi karet penutup di ujung kiri dan kanan rack steer tidak robek.
Baca Juga: Segini Perkiraan Biaya Jajan Kaki-Kaki Low MPV Seken di Atas 3 Tahun
Sebab jika robek, rack steer akan terkontaminasi oleh kotoran yang dapat membuat pergerakkan roda jadi tidak sempurna.
Biaya penggantian rack steer ini jika dalam bentuk assy, sekurang-kurangnya sekitar Rp 5 jutaan ke atas.
3. Cross Joint Steering Shaft
Komponen satu ini berfungsi meneruskan putaran dari motor EPS ke rack steer.
“Kerusakan pada cross joint steering shaft biasanya karena sambungan pada cross joint longgar, sehingga shaft oblak dan pergerakkannnya tidak beraturan,” papar Edo.
Untuk mendeteksi kerusakan komponen ini adalah jika ada suara aneh terdengar dari belakang kemudi ketika setir dibelokkan.
“Kerusakan terjadi biasanya karena hantaman keras pada ban saat berbelok, akibat menghajar lubang atau speed bump,” imbuh Edo.
4. Modul EPS
Modul EPS merupakan pengolah data dari sensor sudut putaran setir untuk memerintahkan proses kerja pada sistem EPS.
Komponen ini jarang mengalami masalah, karena posisi modul umumnya terdapat di bagian dalam dasbor.
Baca Juga: Electronic Power Steering Rusak, Servis Bisa Kuras Dompet, Rekondisi Jadi Alternatif
“Selama dasbor tidak terendam air dan tidak terjadi korsleting komponen ini tidak akan bermasalah, tapi jika rusak maka setir tidak akan berfungsi sama sekali,” kata Edo lagi.
Menurutnya lagi, modul EPS yang mengalami kerusakan butuh biaya servis sekitar Rp 3-4 jutaan,” imbuh Edo.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR