Ia melanjutkan, dari data sekitar 81% kecelakaan di jalan tol Jasa Marga Group diakibatkan oleh pengemudi, kemudian yang terbesar kedua diakibatkan oleh kendaraan yang tidak layak jalan, dan hanya sebesar 1% yang diakibatkan oleh jalan.
Senada dengan Atika, Eko Reksodipuro selaku Director of Training & Campaign IRSP mengatakan, sebagian besar kecelakaan dikarenakan oleh pengguna jalan itu sendiri.
Hal ini sebagai akibat dari pengetahuan dasar tentang berkendara yang aman itu masih sangat minim. Ia juga menambahkan, penyumbang angka kecelakaan terbanyak ada di usia produktif, yang diakibatkan oleh kondisi emosi yang belum stabil.
“Di Indonesia sekolah formal untuk mengemudi itu tidak ada, sehingga kebanyakan pengendara kita di jalan itu adalah hasil belajar otodidak,”
“Sehingga kegiatan Road Safety Rangers ini sangat diperlukan untuk menambah wawasan dari para pengendara khususnya di jalan tol, agar lebih paham apa itu peraturan yang ada di jalan tol, dan dasar-dasar keselamatan saat berkendara,” ujar Eko.
Ikut berkomentar Youtuber Mas Wahid menyampaikan dari sudut pandang pengendara. Tipikal pengendara di Indonesia yang kurang sabar dan sering memakai bahu jalan, sering menjadi penyebab kecelakaan.
Baca Juga: Jasa Marga Geber Pembangunan Tol Yogyakarta Tembus Bawen Semarang
“Sering saya temui teman saya atau followers yang update whatsapp story atau instastory sedang menerobos bahu jalan, atau merekam top speed mereka di jalan tol. Tentu itu bukan hal yang bijak dilakukan,” bilangnya.
Webinar ini merupakan program pertama dari rangkaian program Road Safety Rangers dari Jasa Marga. Selanjutnya akan diadakan kegiatan Road Safety Rangers Training.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR