Otomotifnet.com - Ada dua hal unik yang langsung menyeruak ketika pertama kali bertemu dengan Kawasaki Ninja 150 SS ini.
Pertama, lingkar roda yang digunakan sangat kecil jika dibandingkan dengan Ninja normal.
Kedua, motor 2 tak legendaris ini kini tidak lagi mengeluarkan asap putih.
Itu karena Erwin Hendravy, pemilik motor, sudah mengonversi mesin 150 cc dua tak dengan motor listrik.
Baca Juga: New Ninja 250 Dibikin Beda, Spion Sampai Kaki-Kaki Gabungan Beragam Moge!
Konversi ini diawali karena terjatuh. “Daripada dijual akhirnya dikonversi saja. Apalagi barangnya semua sudah ada,” jelas Erwin kepada OTOMOTIF.
Dalam melakukan konversi, Erwin lebih banyak memanfaatkan komponen bawaan motor.
Setelah memensiunkan mesin 2 tak, ruang mesin yang kosong berganti mesin rumah bagi 94 cell baterai Lifepo 4 dengan spek 72 V 120 Ah.
Baterai tersebut terbagi ke dalam tiga buah casing battery pack waterproof.
Dua buah diletakkan persis di tempat mesin dulu berada. Dua kotak yang terbuat dari PVC tersebut duduk di atas tatakan custom yang memanfaatkan dudukan asli mesin.
Kemudian kotak ketiga dari stainless steel diletakkan di bagian depan.
Dudukannya juga ikut memanfaatkan braket mesin lama. Sebagai sumber penggerak, dinamo BLDC QS 5 kW tipe hub dipasang di roda belakang.
“Pakai dinamo tipe hub karena lebih praktis dan free maintenance,” jelasnya.
Baca Juga: ZX-25R Tampil Mewah, Aksesori Serba Emas, Plus Pakai Double Disc Brake
Selanjutnya Erwin memasang controller yang ditaruh di dalam tangki bawaan motor, yang sudah dicoak bagian bawahnya.
Di bagian atas tangki terdapat indikator baterai, temperatur dinamo dan soket charger untuk handphone. Sedangkan di dekat setang ada penunjuk suhu controller.
Untuk grip gas atau throttle, Erwin menggunakan unit OEM milik Kawasaki Ninja ZX-25R.
Alasannya karena grip gas ZX-25R sudah throttle-by-wire. "Beli satu-satu (throttle-red) dari beberapa motor, paling enak punya ZX-25R karena lebih halus," tambah pria ramah tersebut.
Setelah proses konversi selesai, Erwin mengganti kedua pelek dengan diameter 12 inci karena menurutnya motor jadi tampil imut bak mini bike layaknya Honda Monkey.
Kedua suspensi tidak diganti. Cukup untuk menahan tambahan beban 94 kg dari baterai.
Busyet berat banget ya! Itu belum termasuk controller dan perangkat lainnya.
Dengan spesifikasi perangkat kelistrikan tadi, performanya jadi tidak main-main.
Baca Juga: Nih Data Spek Suzuki Gixxer SF 250, SOHC tapi Bejaban dengan Ninja yang DOHC?
Bahkan menurut Erwin masih bisa bejaban dengan motor sport 250 cc.
Wow! Rangga
Plus : Tetap kencang tapi ramah lingkungan
Minus: Bobot jadi berat banget
Data Modifikasi
Ban depan : Maxxis R1 110/70-12
Ban belakang : Bridgestone Battlax SC 130/70-12
Pelek depan : Aftermarket Scoopy monoblok 12 inci
Pelek belakang : Aftermarket
Cakram depan : RPM 260 mm
Cakram belakang: Yamaha Mio M3 + braket aluminium
Master rem : Brembo RCS 19
Sepatbor depan : Honda ADV150
Dinamo : QS BLDC 5 kW hub type
Baterai : Lifepo4 72 V 120 Ah 94 cell
BMS : Daly 20 Amp
Controller : APT96600
Superkapasitor : Aftermarket
Cover baterai : PVC dan stainless steel
Grip gas : Ride by wire Kawasaki Ninja ZX-25R
Spidometer : Aftermarket GPS analog
Bengkel : Dhapur
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR