Otomotifnet.com - Pemilik truk tronton yang terlibat kecelakaan maut di Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur diperiksa polisi.
Edy Purwono diperiksa sebagai saksi dengan diberi sejumlah pertanyaan selama enam jam.
Pemeriksaan itu dimulai pukul 11.00 - 17.00 Wita di Mako Poleresta Balikpapan.
Menurut pengakuannya, truk tronton yang melaju dari pelabuhan Petikemas Kariangau pada awalnya tak mengalami masalah.
"Kalau ada masalah, saya pasti tidak memperbolehkan sopir untuk berangkat. Apalagi jika menyangkut rem, saya tidak berani," ujarnya.
Saat kejadian itu, truk tronton tersebut memuat kontainer 20 feet yang berisi kapur pembersih air dengan total berat 20 ton.
Muatan tersebut hendak diantar ke Kampung Baru, Balikpapan Barat.
Truk tronton yang sudah dimiliki Edy selama dua tahun itu rutin dilakukan perawatan.
Terakhir ban truk tersebut diganti pada tanggal 26 Desember 2021
Bahkan baru-baru saja, tepatnya pada tanggal 3 Januari 2022, dirinya baru saja melakukan service khusus untuk rem.
KIR untuk kendaraan pun masih hidup.
"Perawatan dan Uji KIR tetap rutin dilakukan. Memang sopir yang mengendarai truk ini baru bekerja dua bulan," terangnya.
Baca Juga: Bukan 5, Korban Tewas Tragedi Maut Truk Tronton Balikpapan Adalah 4 Orang
Sebelumnya, menurut keterangan sopir truk kepada polisi, truk tronton keluar dari parkiran di Jalan Pulau Balang Km 13 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara sekitar pukul 05.00 Wita.
Tiba di depan Rajawali Foto yang berada tepat di Km 0,5, Jalan Soekarno Hatta Balikpapan, sopir truk sudah mulai mengurangi porsneling dari 4 menjadi 3.
Kemudian saat di depan Bank Mandiri, rem mendadak tidak berfungsi dan truk tronton meluncur laju.
Akhirnya, menabrak kendaraan di depan yang sedang menunggu lampu merah trafic light simpang Muara Rapak.
Saat itu ditabrak pertama kali adalah pengendara sepeda motor menyusul kendaraan lain.
Bahkan tiang lampu traffic light ikut roboh tertabrak dan pagar pembatas rusak.
Pada saat itu, namanya musibah mau oper gigi 4 ke gigi 3 bisa, habis itu mau turun lagi ke gigi 2 sudah tidak bisa.
"Tapi jalan sudah posisi turun. Di rem terus karena panik, rem diinjak mungkin habis, dan terjadilah insiden ini," tandasnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR