Membahas fitur dan teknologi yang ada di R15M, kita ulas dahulu yang baru, pertama ada Quick Shifter (QS).
Ternyata dalam penggunaan harian, khususnya saat kecepatan dan putaran mesin masih rendah, walaupun lambang QS di spidometer sudah menyala, tapi proses pindah gigi enggak begitu halus, masih ada ayunan atau seperti pindah gigi dipaksa.
Tapi jika kecepatan sudah di atas 60 km/jam, putaran mesin juga lebih dari 6.000 rpm dan apalagi di gigi 4 ke atas, proses perpindahan gigi berjalan mulus.
Jadi kalau kurang dari itu akan lebih nyaman kalau tetap menggunakan kopling.
Nah untung koplingnya ada fitur Assist & Slipper Clutch, sehingga tuasnya sangat ringan ketika diremas.
Melewati jalur dengan kondisi macet lama pun enggak akan bikin jari tangan kiri lekas pegal.
Dan pastinya saat engine brake kasar gejala roda belakang mengunci sesaat atau skid tak terjadi.
Yang juga baru tentunya spidometer yang tampilannya seperti milik R1.
Nah selain lebih sporty, ada 2 pilihan tampilan yaitu Street dan Track, angkanya juga besar jadi gampang dipantau, juga memiliki info yang sangat komplet.
Salah satu yang tak ada di rival sekelasnya semisal info suhu coolant. Dengan adanya info ini, maka pengendara bisa langsung tahu apakah mesin masih dingin, sudah dalam suhu kerja, atau mendekati overheat.
Semisal saat digunakan dalam kondisi lalu-lintas macet di siang hari yang terik, ternyata suhu coolant bisa mencapai 102 derajat Celcius.
Yang tentu saja kipas radiator sudah bekerja dan menurunkan suhu sampai di bawah 100° C.
Dalam kondisi jalan lancar, suhu bermain di kisaran 85-95° C yang memang merupakan suhu kerja mesin ideal.
Nah untuk info yang disajikan di spidometer R1M ini dari paling atas terdapat 5 buah titik LED untuk shift light. Kapan menyala dan jenis kedipan shift light ini bisa diseting.
Di sebelahnya terdapat lampu indikator ABS dan TCS.
Di area kiri ada lampu indikator pesan masuk, telepon masuk, indikator overheat, dan sein.
Di kanan ada MIL, neutral, high beam, dan sein. Gak hanya desain, layout informasi di dalamnya pun khas R1.
Info di layar digital ada takometer model bar dengan bentuk melengkung, speed meter, gear position, fuel meter, dan jam.
Lalu tambahan info odometer, trip 1 & 2, average fuel consumption, real time fuel consumption, average speed, TCS status, battery, coolant temperature.
Kerennya seperti tadi disebut di atas, ada pilihan tampilan Street dan Track.
Bedanya, jika pakai yang Track tampilan takometer terendah 6.000 rpm, karena di lintasan balap jarang main putaran rendah.
Lalu informasi di bawah menjadi lap time, ada latest lap time dan fastest lap time. Racing banget!
Nah karena bisa terkoneksi dengan smartphone pakai aplikasi Y-Connect, yang asyik bukan hanya ketika ada pesan atau telepon masuk ada notifikasi di spidometer.
Tapi rute perjalanan juga terekam di aplikasi, lengkap dengan jaraknya.
Dalam penggunaan harian bagaimana kinerjanya dari 2 fitur baru berikutnya yaitu ABS dan TCS?
Kalau ABS sesekali terasa bekerja, khususnya saat kondisi hujan dan melakukan pengereman keras. Tentunya sangat efektif mencegah roda kehilangan grip.
Dan asyiknya R15M ini yang pakai rem depan kombinasi master dari Nissin dan kaliper Bybre.
Positifnya letak tuasnya pas saat dijangkau jari, beda dengan R15 yang kejauhan, lalu ketika diremas terasa lebih empuk tapi tetap pakem.
Sementara fitur TCS dalam pemakaian motor secara normal hampir tak pernah dirasakan bekerja.
Sekalinya bekerja malah saat akan mencoba wheelie, yup karena terbaca roda depan putarannya lebih lambat, maka muntahan tenaga mesin langsung dikurangi.
Otomatis mesin brebet! Jadi kalau mau wheelie, TCS harus dimatikan dahulu.
Yang sebelumnya juga bikin penasaran adalah karakter lampu barunya yang pakai LED projector.
Sorot lampu dekatnya tak begitu istimewa, lebar, atasnya agak melengkung dan sinarnya tak begitu tebal.
Nah untuk lampu jauhnya lebih memuaskan, sorotnya sama lebarnya, tapi jauh lebih tebal dan mengisi sisi atas sinar lampu dekat.
Nah semua rasa penasaran akhirnya sudah terjawab deh!
Data tes
R15M R15 2017
0-60 km/jam: 4,2 detik 4 detik
0-80 km/jam: 7,1 detik 6,6 detik
0-100 km/jam: 11,7 detik 10,4 detik
0-100 m: 7,2 detik (@80,3 km/jam) 7,1 detik (@83,7 km/jam)
0-201 m: 11,2 detik (@98,5 km/jam) 11 detik (@102,5 km/jam)
0-402 m: 17,9 detik (@114,5 km/jam) 17,5 detik (@120,5 km/jam)
Top speed di spidometer: 143 km/jam 148 km/jam
Top speed di Racelogic: 132,2 km/jam 137,8 km/jam
Konsumsi bensin: 44,5 km/liter 46 km/liter
Data spesifikasi:
Tipe mesin: 4 langkah SOHC 4 klep + VVA, berpendingin cairan
Kapasitas mesin: 155,1 cc
Bore x stroke: 58 x 58,7 mm
Rasio kompresi: 11,6±0,4:1
Tenaga maksimal: 19 dk (14,2 kW)/10.000 rpm
Torsi maksimal: 14,7 Nm/8.500 rpm
Starting System: Electric
Fuel System: Fuel Injection
Tipe pelumasan: wet sump
Kapasitas oli mesin: Total= 1,05 liter, Berkala= 0,85 liter, Ganti filter oli= 0,95 liter
Tipe kopling: Wet Type Multi-Plate Clutch
Tipe transmisi: manual 6 percepatan
P x L x T: 1.990 x 725 x 1.135 mm
Tinggi jok: 815 mm
Jarak sumbu roda: 1.325 mm
Bobot basah: 137 kg (All New R15), 140 kg (All New R15M)
Kapasitas tangki bensin: 11 liter
Tipe rangka: Deltabox
Ukuran ban depan: 100/80-17M/C 52P
Ukuran ban belakang: 140/70-17M/C 66S
Ukuran pelek depan: 2.50x17
Ukuran pelek belakang: 4.00x17
Rem depan: Cakram 282 mm kaliper 2 piston
Rem belakang: Cakram 220 mm kaliper 1 piston
Suspensi depan: Teleskopik inverted (upside down) 37 mm
Suspensi belakang: link monosok
Sistem pengapian: TCI
Aki: GTZ4V/YTZ4V (All New R15), YTZ6V (All New R15M)
Tipe busi: MR8E9
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR