Otomotifnet.com - Ada laporan mengenai SPBU di Nusa Penida yang melayani penjualan BBM subsidi dengan jeriken dalam jumlah besar.
Hal ini diyakini jadi salah satu alasan kelangkaan BBM khususnya BBM Pertalite.
"Bukannya beli BBM Pertalite satu atau dua dengan jeriken, bahkan puluhan dengan jeriken. Kami sebagai masyarakat Nusa Penida dirugikan," ujar seorang warga Nusa Penida (21/8/2022).
Ia mengungkapkan, seringkali warga sampai kehabisan BBM bersubsidi, atau bahkan yang non subsidi.
Katanya, warga pun sampai harus membeli BBM di pengecer dengan harga yang lebih mahal.
"Karena di SPBU tidak pernah ada bensin dikalahkan oleh warung kecil yang ready bensin dengan harga mahal. Aneh sekali kelakuan petugas SPBU yang masih merasa benar, walau menjual bensin dengan jumlah besar menggunakan jeriken," keluhnya.
Ia meminta kepolisian untuk melakukan pengawasan, terhadap penyaluran BBM subsidi di Nusa Penida.
Katanya, ini untuk menghindari pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan pribadi.
Kapolsek Nusa Penida, Kompol I Gede Redastra, menjelaskan dalam penyaluran BBM di Nusa Penida.
Ia mengaku, selalu melakukan pengawasan di masing-masing SPBU untuk mengutamakan masyarakat pemakai roda empat dan roda dua.
"Sementara stok BBM di wilayah Nusa Penida selalu kurang, karena mulai ramainya pariwisata sehingga pergerakan atau mobilitas makin tinggi. Sedangkan stok BBM terbatas," jelasnya.
Katanya, kepolisian juga sering menegur pihak SPBU apabila mengisi BBM dengan jeriken.
"Hal ini juga kerap menimbulkan antrean panjang di SPBU dan berdampak pada kemacetan," jelasnya.
Pemantauan distribusi BBM di Nusa Penida, Kompol I Gede Redastra juga akan terus dilakukan dalam beberapa hari ke depan.
Terlebih ada isu akan ada kenaikan harga Pertalite.
Seorang pengelola SPBU di Kecamatan Nusa Penida, Kadek Darmada, menjelaskan selama ini pihaknya selalu mengutamakan pembelian BBM pengguna motor, mobil, dan untuk para nelayan.
Kalau ada yang membeli BBM untuk speed boat menggunakan jeriken, pihaknya menegaskan nanti tidak akan melayaninya.
"Kalau kita tidak melayani untuk speedboat, apa yang akan terjadi, apakah situasinya bisa tambah crowded atau bagaimana," ujar Darmada.
Berdasarkan penilaiannya, banyak faktor yang menyebabkan keterbatasan BBM di Nusa Penida.
Mulai dari meningkatnya mobilitas, akibat peningkatan kunjungan wisatawan hingga masalah mobilisasi BBM.
Ada beberapa kendala seperti cuaca buruk, belum lagi tanggal merah dan hari Minggu tidak bisa dilakukan pengiriman, termasuk terkendala ketika kapal docking.
Terlebih pengiriman dari Depo Pertamina ke Nusa Penida melalui transportasi laut.
"Seperti itulah kondisinya kita tidak ada menganaktirikan si A, si B. Kami di sini netral, karena ini menyangkut perekonomian di Nusa Penida pada umumnya," ujar Darmada.
Di Kecamatan Nusa Penida, saat ini terdapat 4 SPBU, yakni 3 SPBU di Nusa Gede, dan 1 SPBU di Nusa Ceningan.
"Kami tetap berupaya untuk lebih meningkatkan pelayanan ke depannya," jelasnya.
Baca Juga: Ramai Kabar BBM Subsidi Harganya Naik, Wapres Ma'ruf Amin: Masih Dikaji
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR