Otomotifnet.com - Wuling Almaz Hybrid yang dibekali 1 mesin pembakaran dalam dan 1 motor listrik, diklaim lebih bertenaga dan irit bahan bakar dibanding varian Almaz non hybrid.
Hal tersebut lantaran sistem kerja multi-mode hybrid yang diusungnya, dimana motor listriknya lebih dominan memutar roda depan.
Bahkan pada kondisi baterai lithium-ionnya full atau berada di atas 50%, sistem hybrid-nya akan bekerja pada mode full EV, alias hanya motor listriknya saja yang beroperasi, termasuk saat awal akselerasi.
“Mesin bensinnya hanya bekerja ketika daya baterai berkurang banyak, atau saat dibutuhkan pada akselerasi tinggi,” ujar Danang Wiratmoko, Product Planning Wuling Motors.
Baca Juga: Usung Sistem Multi-mode Hybrid, Begini Cara Kerja Dua Mesin Almaz Hybrid
Itu pun bekerjanya kata Danang bisa berbarengan dengan mesin bensinnya, atau mesin bensin diprioritaskan untuk pengisian daya baterai.
“Tergantung otak mobil saat itu membaca mana yang lebih efisien, apakah cukup motor listrik saja yang menggerakan roda, atau mesin bensinnya. Atau bahkan dua-duanya secara berbarengan,” jelasnya.
Nah, dengan proses kerja yang didominasi motor listrik, SUV hybrid asal negeri tirai bambu China yang diproduksi di pabrik Wuling Motors di Cikarang, ini diklaim jauh lebih irit dibanding varian Almaz bermesin 1.5L turbo.
“Kalau dari hasil tes internal headquarter kami menggunakan metode NEDC (New European Driving Cycle), konsumsi bahan bakarnya bisa mencapai 19 km/liter,” beber Danang usai acara peluncuran Almaz Hybrid di Jakarta International E-prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta, Kamis kemarin (3/11/2022).
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR