Otomotifnet.com - Isuzu D-Max patroli Polda Gorontalo lakukan tabrak lari.
Mobil patroli tersebut kabur usai tabrak motor, (8/11/22).
Fakta terungkap, saat lakukan tabrak lari, sopir bukan anggota Polisi.
Lokasi tabrak lari di Jl Panca Marga, Ujung, kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Dalam rekaman CCTV, Isuzu D-Max Polda Gorontalo melaju dari arah Tugu Pramuka.
Sedangkan motor yang dikendarai ayah dan anak dari arah Jl Kaswari.
Sampai di persimpangan, mobil patroli Polisi itu tabrak pengendara motor hingga jatuh.
Dalam insiden ini, dua orang warga menjadi megalami luka.
Kedua korban merupakan ayah dan anak bernama Hasbi (43) dan Hidayat (18).
Setelah dilakukan pemeriksaan diketahui mobil patroli tersebut milik Polda Gorontalo.
Saat insiden mobil patroli itu sedang dalam perjalanan pendistribusian oleh pihak ekspedisi.
Kapolres Parepare, AKBP Andiko Wicaksono membenarkan hal ini.
"Baru, pengadaan baru. Rencananya akan didistribusikan ke Polda Gorontalo," ungkapnya.
Jadi Isuzu D-Max Polisi tersebut masih dalam penguasaan pihak ekspedisi.
Sopir yang melakukan tabrak lari bukan anggota polisi.
"Mobil tersebut memang pengadaan kendaraan dinas yang statusnya dalam proses pendistribusian dari Mabes Polri." terang Andiko.
"Sehingga saat terjadi kecelakaan tersebut drivernya kebetulan bukan anggota Polri," jelasnya.
"Jadi itu memang driver yang ditunjuk oleh pihak ekspedisi," tambahnya.
Polres Parepare telah mengamankan pengemudi yang melakukan tabrak lari.
Pengemudi bernama Isak (59) diamankan di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
"Pelaku diamankan saat berada di Majene, bekerjasama dengan Polda Sulbar," ujarnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan, Isak dan istri korban dipertemukan di Mapolres Parepare, (9/11/22).
Kasus tabrak lari ini diselesaikan melalui restorative justice.
Istri korban menyambut itikad baik Isak dan kini kedua belah pihak telah saling memaafkan.
"Kami pihak keluarga juga mengerti, mungkin situasinya saat itu bahaya dan alhamdulillah ada itikad baik dari sopir," ujarnya.
Istri korban mengaku kasihan karena Isak masih bekerja untuk menghidupi keluarganya.
Menurutnya, permasalahan ini dapat diselesaikan dengan damai dan pihak keluarga dapat menerima kejadian ini sebagai kecelakaan.
"Kedepannya saya akan atur damai dengan Bapak Sopi. Karena kasihan juga pekerjaannya hanya sebagai sopir."
"Insyaallah keluarga besar kami ikhlas di balik musibah ada hikmahnya," tambahnya.
Ia berharap insiden serupa tidak terjadi lagi dan tidak ada pengemudi yang melakukan tabrak lari.
"Untuk semua para sopir yang melakukan tabrakan atau kecelakaan, mohon jangan ditinggalkan, begitu harapan saya," katanya.
Baca Juga: Petaka Perjalanan Dinas, Fortuner Adu Kepala Lawan D-Max, Seorang Pengacara Tewas
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR