Adapun, ketujuh motif dan filosofi batik tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Sokowani – dari area Sumatra: simbol pesona dan kharisma
2. Megamendung – dari Jawa Barat: simbol kemakmuran dan sumber kehidupan
3. Kawung – dari Jawa Tengah: simbol kepemimpinan dan kebijaksanaan
4. Perisai – dari area Kalimantan: simbol perlindungan dan kegigihan
5. Poleng – dari Bali: simbol keseimbangan hidup
6. Tenun Ikat Menjangan – dari area Nusa Tenggara: simbol penghormatan kepada leluhur
7. Ayam Kasuari – dari area Papua: simbol kekuatan dan umur panjang
“Ketika Vespa mengajak ITPC untuk berkolaborasi, kami mencari dari 13 ribu motif yang ada di koleksi kami untuk memilih ditempatkan di Vespa LX,"
"Kami mencari motif yang relevan dengan filsafat Vespa dan juga pola batik yang dipilih. Kemudian kami juga melakukan rekomposisi motif agar sesuai dengan desain di Vespa LX,"
"Ini juga sebagai langkah yang sejalan dengan visi misi Iwan Tirta dengan diplomasi batik,” ujar Rindu.
Banderol Rp70 Jutaan
Bicara harga, Vespa Batik Special Edition dibanderol Rp77 Jutaan on the road Jadetabek.
Harga tersebut punya selisih Rp36,5 juta kalau dibandingkan Vespa LX 125 i-get standar yang dijual Rp40,5 juta.
Oh ya, Vespa Batik ini dijual sepaket dengan helm dan top box yang juga dilabur motif batik senada dengan motornya.
Tak ada perbedaan dibanding varian standar, baik itu sektor dapur pacu hingga fitur-fiturnya.
Baca Juga: Akhirnya Piaggio Group Punya Pabrik di Indonesia, Vespa LX 125 Produksi Cikarang Lebih Murah?
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR