Menurutnya karena waktu persiapan yang tidak banyak, membuat pilihan konversi jatuh ke Supra 125 X.
BRT pun sebelumnya sudah pernah mengkonversi motor berbasis bebek Honda, seperti Revo dan Supra X.
Yang menarik, selain motor harus Supra X 125, pelat nomornya pun harus teregistrasi Jakarta atau pelat B.
"Untuk plat B, karena ini project ESDM, tujuan agar bisa keluar surat langsung. Sehingga administrasi Polda Metro paling mudah saat ini," ujar Sando, sapaan akrabnya.
Otomotifnet pun sempat mencoba secara langsung motor konversi milik BRT.
Dinamo yang digunakan berkekuatan 2 kW, dinamo ini nantinya akan dipasang secara langsung di braket custom di dudukan mesin standar.
BRT mengklaim jarak tempuh baterai dalam kondisi full sekitar 50 km, dengan kecepatan maksimal hingga 100 km/jam.
Biaya Rp 7,5 atas termasuk biaya uji tipe, meski tidak termasuk biaya STNK.
Selain sudah termasuk baterai, pemilik motor juga akan mendapat charger portabel secara gratis.
Bagi yang tertarik harus cepat, karena peserta dibatasi sebanyak 20 unit motor saja.
Pendaftaran pun terbatas sampai 16 Desember tengah malam.
Untuk pendaftaran bisa hubungi nomor berikut 0811 1132 227.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR