Misalnya mesin bensinnya bekerja 50 – 50 dengan motor listrik, “Logikanya periode penggantian busi bisa dua kali lipat dari mobil konvensional,” tambahnya.
Contoh kalau pakai busi standar berbahan nickel biasanya tiap 20.000 km, maka secara logika pada mobil hybrid bisa dilakukan per 40.000 km.
Sebab pada prinsipnya umur pakai busi kata Diko tergantung lamanya mesin bekerja menggerakkan mobil.
NGK maupun produk busi lain umumnya mematok masa pakai efektif busi sekitar pemakaian 20.000 km untuk busi standar, jika mesinnya bekerja terus menerus saat mobil digunakan.
Jadi bila mesin bensinya hanya bekerja 50% saja, artinya periode penggantiannya bisa dua kali lipat dari mobil konvensional.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR