Ia menambahkan, secara paralel pihaknya juga sedang persiapkan infrastruktur pendukung.
Sejauh ini, menurut Aji pihaknya masih intens komunikasi dengan prinsipal terkait rencana yang disampaikan di GIIAS kemarin, yaitu launching eCanter.
Mitsubishi Fuso eCanter yang akan dipasarkan di tanah air merupakan generasi terbaru, hasil penyempurnaan dari produk yang telah diuji coba ke berbagai perusahaan Indonesia.
“Yang kemarin itu generasi awal yang masih berbentuk konsep. Nanti yang akan kita jual adalah eCanter 1.2,” sambung Aji.
Balik lagi soal permintaan subsidi Pemerintah untuk truk listrik. Mitsubishi Fuso menyadari, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah TKDN (Tingkat Kandungan Komponen Dalam Negeri).
Artinya, Fuso eCanter harus diproduksi di Indonesia agar memenuhi TKDN yang ditentukan Pemerintah.
Meski begitu, sebagai awalan. eCanter yang akan masuk ke Tanah Air statusnya CBU (Completely Built Up) alias masih impor utuh dari Jepang.
“Ya, betul (kemungkinan permintaan produksi lokal), kalau memang itu permintaan atau syarat dari pemerintah, kita harus studi lagi kesiapannya,” ungkap Aji.
Baca Juga: Sebanyak 100 Sopir Truck, Kumpul di Sirkuit Sentul Ikut Kompetisi Ini
Sebagai catatan, subsidi yang dikucurkan Pemerintah memiliki skema berbeda-beda.
Yaitu untuk mobil listrik, subsidi diberikan dalam bentuk pemangkasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dari semula 11 persen menjadi 1 persen. Begitupun sama dengan bus listrik.
Lalu untuk motor listrik baru dan konversi digelontorkan subsidi dalam bentuk potongan harga jual sebesar Rp 7 juta per unit.
Disampaikan lebih lanjut, Aji mengatakan sampai saat ini setidaknya sudah ada 5 perusahaan yang sudah tertarik dan telah melakukan uji coba Mitsubishi Fuso eCanter.
“(perusahaannya) ada dari BLog, Pos Indonesia, Nestle, dan lainnya. Kita ingin concern-nya di Jakarta dulu karena fokusnya memang di kota besar,” tuturnya lagi.
Alasan memilih Jakarta, lebih kepada dukungan infrastruktur EV yang dinilai lebih baik. “Nantinya itu memang targetnya untuk kendaraan logistik,” imbuh Aji.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR