Beberapa persiapan untuk mengatasi kelancaran juga telah disiapkan.
"Pada libur Nataru tahun lalu diprediksi yang melakukan pergerakan 44,17 juta orang, sementara tahun ini diprediksi 107,63 juta orang. Jadi meningkatnya sangat signifikan di atas seratus persen (143,65 persen)," ucap Budi dalam keterangan resminya (20/11/2023).
Sementara itu, Kepala BKT Robby Kurniawan menjelaskan, hasil survei yang didapat dengan menggunakan metode penyebaran kuesioner secara daring seperti Whatsapp, Instagram, dan SMS Blast.
Jadi gambaran tren mobilisasi masyarakat di masa libur Natal dan tahun baru.
"Namun hasil survei ini bukan sebagai pengganti data realisasi yang mencerminkan keadaan aktual atau sebenarnya,” kata Robby.
Lebih lanjut Robby menjelaskan, hasil survei menjadi dasar dan masukan penyiapan rencana operasi penyelenggaraan Angkutan Natal dan tahun baru 2023/2024 yang dilakukan Kemenhub, kementerian/lembaga, dan juga pihak terkait lainnya.
Sejumlah masukan kepada pemerintah daerah yaitu, melakukan promosi tarif bundling transportasi massal perkotaan dengan destinasi wisata guna menarik minat masyarakat menggunakan transportasi publik.
Berikutnya, menyusun kebijakan keselamatan dan kelancaran lalu lintas, menambah personel keamanan, menambah fasilitas keselamatan jalan arteri di daerah, dan perbaikan prasarana infrastruktur jalan.
Sedangkan untuk rekomendasi kepada instansi terkait lainnya yakni, mengatur manajemen rekayasa lalu lintas, mengatur kapasitas/ruang di rest area dengan notifikasi.
Juga menambah lampu penerangan jalan umum di tol, pembatasan jenis angkutan barang pada tanggal-tanggal puncak.
Selanjutnya, memberikan peringatan dini adanya cuaca ekstrem, dan siaga penyelamatan dan pencarian pertolongan di daerah rawan dan wisata.
Baca Juga: Jakarta Makin Macet, Sistem Satu Arah Masuk Keluar Jakarta Disebut-Sebut
Editor | : | Iday |
KOMENTAR