Dijelaskannya, waktu itu orangtua anak tersebut malah mau pergi begitu saja dan tidak mau membersihkan muntahan anaknya.
Lantas, ia yang emosi meneriaki ibu tersebut agar membersihkan ceceran muntahan anaknya yang ada di dalam mobilnya.
"Saya kan buru-buru mau ngejar poin, jadi saya teriakinlah baru mau dia membersihkannya pakai kain lap," ujar Sulaiman.
Kata Sulaiman, saat di lokasi tiba-tiba datang seorang pria menghampiri dan langsung mencekiknya serta memukul wajahnya.
Beberapa saat, muncul lagi kurang lebih 10 orang mendatanginya dan langsung menganiayanya di lokasi.
"Saya kurang tahu mereka ini siapa, keluarga atau saudara penumpang saya atau bukan. Tapi posisinya mereka di tempat saya nurunkan penumpang itu," bebernya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bukan hanya dianiaya mobilnya juga ikut dirusak para pelaku ini.
Ia yang ketakutan langsung mencoba melarikan diri, namun para pelaku sempat menggoyang-goyangkan mobilnya.
"Saya masuk ke mobil, ditarik baju saya. Saya dipukul. Saya nggak tahu itu pakai benda apa, tapi pelipis saya pecah, ini pembekuan darah di bagian bawah mata saya. Kaca mobil saya sebelah kiri pecah, lalu saya kabur," katanya.
Setelah kejadian, ia pun langsung kabur ke arah Polsek Percut Seituan untuk melaporkan peristiwa tersebut.
"Malam kejadian juga saya langsung membuat laporan ke Polsek Percut Seituan," ucapnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan Iptu Japri Simamora mengatakan bahwa saat ini kasus tersebut masih dalam penanganan pihak kepolisian.
"Laporannya sudah kita terima, pelakunya masih dalam penyelidikan," pungkasnya.
Baca Juga: Misteri Kematian Mahasiswi Kedokteran di Semarang, Jasad Terungkap Berkat Tagihan Taksi Online
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR