Otomotifnet.com - Daihatsu Jepang beri pernyataan terbaru cukup menggemparkan.
Mereka mengakui khianat ke konsumen dan pemangku kepentingan.
Ini terkait izin tipe Daihatsu Gran Max, Toyota Town Ace dan Mazda Bongo yang dicabut Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang.
Kementerian MLIT Jepang menemukan adanya penyimpangan prosedur baru dalam proses sertifkasi mobil Daihatsu.
Adapun tiga model yang terdampak tersebut semuanya merupakan versi pikap.
Dalam pernyataan resmi, Daihatsu meminta maaf kepada semua konsumen karena izin tipe kendaraan ini sama juga menghianati kepercayaan orang banyak.
"Kami telah mengkhianati kepercayaan seluruh pemangku kepentingan kami termasuk pelanggan, dan kami sekali lagi menyampaikan permintaan maaf yang tulus atas ketidaknyamanan besar yang kami timbulkan," ujar Daihatsu dalam keterangan resmi, (17/1/24) dilansir Kompas.com.
"Kami menanggapi dengan sangat serius indikasi dalam perintah perbaikan yang kami terima saat ini, dan selain melakukan peninjauan menyeluruh terhadap prosedur sertifikasi kami, kami akan menerapkan reformasi dari perspektif manajemen, lingkungan dan budaya tempat kerja, serta MONODUKURI dan KOTODUKURI dengan kepatuhan hukum yang ketat sebagai premis mendasar," katanya.
Daihatsu mengatakan, pihaknya akan melakukan perbaikan secara menyeluruh dengan dukungan dari Toyota sebagai induk perusahaan.
Daihatsu juga akan memberikan laporan secara berkala kepada Kementerian MILT Jepang.
"Kami akan berupaya mewujudkan revitalisasi perusahaan dengan dukungan komprehensif dari Toyota Motor Corporation," tulis keterangan.
"Kami akan menyusun langkah-langkah untuk mencegah terulangnya kembali, menyerahkan laporan mengenai langkah-langkah tersebut ke MLIT dalam waktu satu bulan, dan melaporkan setiap triwulan ke MLIT mengenai status penerapan langkah-langkah tersebut," ujar Daihatsu.
Sebelumnya, Kementerian MLIT menemukan adanya kesalahan yang sangat berbahaya pada ketiga model mobil tersebut.
Maka itu, dilakukan tes tabrak secara terbuka dengan mengundang media lokal.
Kementerian MLIT kemudian menguji pikap Daihatsu Gran Max dites tabrak untuk menguji kantong udara atau airbag.
Dalam tes ditemukan bahwa airbag diaktifkan pada pengatur waktu.
Meskipun perlu untuk memastikan bahwa airbag secara otomatis terdeteksi oleh sensor.
Baca Juga: Begini Kronologi Kecurangan Daihatsu Siasati Uji Tabrak Samping
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR