"Unit yang kami jual memang tidak ready stock, melainkan dibuat berdasarkan pesanan (made by order),"
"Jadi kami akan diskusi dulu dengan konsumen maunya seperti apa. Nanti permintaan konsumen akan kami kerjakan dan delivery sekitar 30-45 hari kerja untuk EM-1 setelah melakukan pre-order,"
"Sedangkan untuk EM-T baru masuk batch produksi di bulan Mei, mulai pengiriman ke konsumen di bulan Juni 2024," lanjut pria yang workshop-nya beralamat di Jl. Raya Kompas No. 34 Pondok Ranji, Ciputat, Tangerang Selatan ini.
HARGA
Per Februari 2024, SMEV mengumumkan harga jual baru untuk kedua motor listriknya.
Untuk EM-1, kini dibanderol Rp 64,7 juta dari sebelumnya Rp 79 juta on the road.
Sedangkan EM-T, sekarang harganya Rp 78,3 juta dari sebelumnya Rp 98 juta on the road.
"Sejak hari pertama IIMS hingga sekarang (Selasa, 20/2/2024) sudah ada 9 SPK. Rinciannya 6 unit untuk EM-1 dan 3 unit untuk EM-T," terang Donny.
Selama gelaran IIMS 2024 dan seterusnya, konsumen yang melakukan SPK SMEV akan mendapatkan voucher belanja Eiger senilai Rp 2 juta.
Voucher tersebut nantinya bisa digunakan untuk membeli riding gear maupun aksesori seperti side bag lansiran Eiger.
Oh ya, setiap unit motor listrik SMEV yang diproduksi akan dikonversi menjadi 5 pohon mangrove.
"Kita sudah berkolaborasi dengan Taman Mangrove di PIK dan di Benoa, Bali. Hal ini sejalan dengan komitmen kita sebagai sebuah brand untuk menjaga bumi yang berkelanjutan sangat tegas," sambung Donny.
TKDN
Soal kandungan dalam negeri atau TKDN, Donny mengaku bahwa produk motor listriknya sudah cukup tinggi, yakni di atas 50%.
"Terakhir sebulan yang lalu kita sudah hitung, tinggal diverifikasi oleh lembaga yang bersangkutan, kira-kira sekarang TKDN-nya 62%," bangga Donny.
Dirinya menambahkan, rahasia mencapai nilai TKDN yang tinggi tersebut adalah banyak menggunakan produk buatan dalam negeri.
"Kita banyak menggunakan produk buatan dalam negeri untuk beberapa komponen, seperti ban, pelek, suspensi, gear set, bahkan bodi karbon dan rangkanya pun dibuat di sini (dalam negeri),"
"Yang masih impor paling komponen utamanya, seperti dinamo, controller dan baterai," tambahnya.
Secara aturan, motor listrik SMEV sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi dari pemerintah, yakni memiliki tingkat kandungan dalam negeri atau TKDN minimal 40%.
Adapun TKDN 40% merupakan syarat bagi pabrikan bisa menjadi mitra pemerintah agar pembelinya mendapatkan insentif sebesar Rp 7 juta per unit.
"Terkait subsidi kami sedang urus prosesnya dengan lembaga terkait agar bisa lolos. Selain itu, kami juga sedang coba menjalin kerjasama dengan lembaga pembiayaan agar konsumen bisa membeli secara kredit. Targetnya semester kedua sudah bisa jalan (penjualan secara kredit)," tukas Donny.
GARANSI
Setiap pembelian motor listrik SMEV, baik itu EM-1 maupun EM-T akan mendapat garansi untuk beberapa komponen.
Rinciannya sebagai berikut. Baterai garansi 3 tahun, motor penggerak (dinamo) dan controller 1 tahun.
Tak hanya itu, konsumen juga akan mendapatkan gratis layanan premium emergency road assistant (ERA), berlaku untuk pembelian kedua tipe.
"Untuk layanan ERA berlaku selama setahun, tersedia di 39 kota berkolaborasi dengan pihak ketiga," pungkas Donny.
Baca Juga: Siap Mengguncang, Motor Listrik Karya Anak Bangsa Bergaya Adventure
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR