Otomotifnet.com – Pertumbuhan kendaraan elektrifikasi di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini meningkat pesat.
Bahkan sejak 3 tahun ini mengalami peningkatan hampir 18 kali lipat, dimana per tahunnya terjual sekitar 70 ribuan unit.
Hampir semua brand yang ada di Indonesia, termasuk beberapa brand baru, baik dari China atau Filipina, mulai fokus memasarkan produk elektrifikasi.
Bahkan ada yang hanya khusus bermain di model Battery Electric Vehicle (BEV) saja, seperti BYD, Neta, VinFast dan sebagainya.
Baca Juga: BYD Seal Pakai Struktur Baterai Blade Berteknologi CTB, Apa Plus Minusnya?
Dan ternyata respon masyarakat Indonesia cukup antusias menyambut produk-produk BEV tersebut.
Namun uniknya, ada juga beberapa brand yang sudah lama berkiprah di pasar otomotif Tanah Air, yang belum juga merilis produk kendaraan lsitrik berbasis baterai (BEV) buatannya, meski mereka punya.
Salah satunya Honda, yang beberapa waktu lalu hanya memperkenalkan model BEV mereka, yakni Honda e, namun hingga saat ini belum dipasarkan.
Menurut Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Propect Motor (HPM), ada beberapa faktor yang membuat Honda belum mau memasarkan produk BEV-nya di Indonesia.
“Kita punya visi dan target sendiri ya seperti sudah dijelaskan sebelumnya, termasuk road map kami seperti apa. Pasti kita akan ke arah net zero emission, itu pasti,” yakin Billy beberapa waktu lalu di ajang IIMS 2024 kemarin.
Tapi sekali lagi, lanjut Billy, timingnya menurut Honda pasti ada saat yang tepat.
“Kami perlu adanya suatu bridging yang menjembatani ke arah full elektrifikasi. Tapi pasti kami akan ke arah sana, karena penelitiannya sudah selesai, sudah introduction, dan tinggal ekspansi,” tambahnya.
Apalagi Honda juga kata Billy secara global di 2040 juga menargetkan menuju net zero emission. “Di Indonesia juga kami punya target yang sama,” jelas Billy.
Baca Juga: Honda Gandeng Jakarta Good Guide Ajak Publik Jelajahi Kota Jakarta Pakai Kendaraan Elektrifikasi
Tapi, lanjutnya, setiap negara mungkin akan berbeda-beda tergantung insfrastruktur yang ada.
“Dengan melihat dan mempelajari fase satu, studi dan riset itu kita tentunya akan mempertimbangkan apakah harus dipercepat atau sesuai dengan planning,” ujarnya lagi.
Billy menegaskan kembali bahwa Honda pasti akan mamasarkan produk BEV-nya, “Hanya tinggal tunggu waktu yang tepat saja,” pungkasnya.
Bisa jadi dalam waktu dekat ini, hehehe..
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR