Hindari penyalahgunaan lajur tol, seperti melakukan tindakan lane hogger ataupun menggunakan bahu jalan tidak sesuai peruntukkan.
Berikutnya patuhi petunjuk perlengkapan jalan. Rambu-rambu jalan tol sangat penting bagi ketertiban bahkan efisiensi perjalanan.
Diperlukan pemahaman terhadap berbagai petunjuk aturan yang menandakan himbauan, peringatan hingga larangan.
Baca Juga: Gara-Gara Ini Penjualan Suzuki di Jatim Moncer, Sundul Jabodetabek
Gampangnya, pengendara bisa membaca palang penanda arah daerah tujuan, batas kecepatan, peringatan awal masuk dan akhir keluar tol, gardu pembayaran, serta penanda rest area terdekat.
Selain itu, papan informasi lainnya juga perlu diperhatikan agar seluruh pengguna ruas tol senantiasa tertib berlalu lintas.
Kemudian, penting dipahami soal arti marka garis sebagai penegas jalur yang dilalui. Jenis marka garis jalan tol punya arti dan fungsi berbeda-beda.
Misalnya, sisi paling kiri terdapat garis putih lurus utuh. Fungsinya sebagai tanda batas bahu jalan, dan sebaiknya tidak dilalui oleh kendaraan kecuali dalam kondisi darurat.
Jika ingin pindah lajur, pastikan melintasi garis putih putus-putus.
Lalu pada sisi lajur paling kanan juga akan ditemui garis kuning lurus utuh, sebagai petunjuk batas ruas lajur dan larangan berhenti di sisi kanan.
Sering pula, ditemukan marka serong (chevron). Sesuai namanya, garis ini memiliki fungsi untuk memberikan tanda bahwa terdapat area penggabungan atau pemisahan lajur.
Pola pikir keselamatan dan keamanan berlalu lintas, mutlak dimiliki semua pengguna jalan. Termasuk memahami dan mematuhi aturan tertulis maupun tidak tertulis.
“Kami berharap setiap pengemudi dapat berkendara dengan nyaman dan selalu mematuhi setiap aturan atau rambu lalu lintas,” sambung Joshi.
Pihaknya juga menjamin mutu produk serta pemberian edukasi. “Kendaraan Suzuki turut dilengkapi dengan fitur-fitur untuk memudahkan perjalanan,” tuturnya lagi.
Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR