Ia melanjutkan, pihaknya berencana menjadi perusahaan yang tetap memimpin di tingkat global selama masa transisi energi, termasuk bermain di segmen kendaraan berbasis hidrogen.
Pihaknya juga bakal memperkenalkan pembaruan dari generasi terbaru sistem hybrid, dengan pengembangan performa dan efisiensi bahan bakar.
Yakni ekspansi lineup hybrid dan sistem hybrid TMED-II generasi terbaru. Saat ini dari tujuh menjadi 14 model hybrid kedepannya.
Ekspansi ini tidak hanya mencakup kendaraan Hyundai, tetapi juga merek luxury-nya, Genesis, yang akan menawarkan opsi hybrid untuk semua model.
Sistem hybrid TMED-II dijadwalkan akan diintegrasikan ke dalam produksi mobil hybrid Hyundai mulai Januari 2025.
Hyundai Motor juga terus mendorong battery internalization. mengembangkan baterai NCM (nickel-cobalt-manganese) yang terjangkau dan memperkuat teknologi keselamatan.
Serta berencana mengomersialkan bisnis foundry bagi kendaraan otonom, dan memasok kendaraan otonom ke perusahaan software global untuk sistem otonom.
Baca Juga: Mantan Bos Toyota Direkrut Hyundai Indonesia, Diminta Tangani Ini
Perseroan juga akan menerapkan target shareholder return (TSR) baru lebih dari 35% dan meluncurkan skema buyback saham hingga KRW 4 triliun dari 2025 sampai 2027.
"Hyundai telah terkemuka dalam era elektrifikasi, dengan meluncurkan lineup EV yang komprehensif secara cepat serta melayani pasar mainstream, luxury, dan high-performance,"
"Berdasarkan teknologi canggih kami dan dedikasi terhadap inovasi, kami berupaya untuk mengamankan posisi terdepan di pasar seiring dengan meningkatnya adopsi kendaraan bertenaga listrik,” tegas Chang serius.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR