Tenaga brutal tersebut disalurkan ke roda belakang via transmisi otomatis buatan Turbo-Hydramatic 400 dengan 3 percepatan. Menurut regulasi, kecepatan maksimum dibatasi hanya 140 mph atau sekitar 236 km/jam.
Pada sasis dan suspensi, SST menggunakan sasis tubular steel. Untuk kelas Pro Lite dan Pro 2, memiliki bobot sekitar 1,3 ton. Sementara untuk Pro 4, memiliki bobot 1,9 ton.
Suspensinya menggunakan kombinasi antara independent di depan dengan travel maksimal 18 inci dan four link di belakang dengan travel maksimal 26 inci.
Truck SST sudah mengaplikasi rem cakram di keempat roda yang disuplai oleh Willwood. Pelek menggunakan buatan Robby Gordon Beadlock berukuran 17 inci yang dibalut ban Toyo Open Country A/T berukuran 35 inci.
Beralih ke trek, SST memiliki beberapa varian mulai dari aspal atau kombinasi dengan gravel. Yang menarik, di trek aspal, semua peserta diharuskan untuk melintasi beberapa ramp yang akan membuat mobil “terbang”.
Setiap ramp memiliki panjang 5,4 meter dengan tinggi 1 meter. desain ramp tersebut dirancang agar bisa dilewati truck dengan kecepatan maksimal 70 mph atau sekitar 110 km/jam.
Tak heran jika aksi truck melewati ramp ini menjadi salah satu atraksi yang ditunggu di SST, dan bahkan kabarnya aksi truck terbang ini bisa mencapai 45 meter dengan tinggi loncatan mencapai 6 meter!
Lantaran atraksi truck “terbang”-nya ini, event SST tak hanya menuai sukses di benua Amerika (Amerika Serikat dan Kanada), namun sejak 2015,
SST juga “mendarat” hingga ke Australia dan New Zealand. Bahkan di Australia, SST menjadi balapan dengan jumlah penggemar terbesar kedua setelah V8 Supercars. Pratomo FJ