Jakarta - Kalau Suzuki Jimny sudah kadung melekat sebagai mobil impian untuk dibeli saat diluncurkan paling lambat Maret 2016 ini, tinggalah harga jualnya yang bakal menentukan mini SUV ini laku atau tidak.
Tenang, Suzuki sudah mempertimbangkan hal tersebut kok, karenanya harga jualnya nanti pun tak akan semahal pasaran di Importir Umum (IU) yang mencapai Rp 500 jutaan misalnya.
"Kita jual tidak semahal itu, bahkan jaraknya jauh lebih murah,” kata Head of Product Planning 4W Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra. Kok bisa lebih murah? "Rahasia dong," jawabnya pendek.
Sumber internal di SIS sempat mengungkap kepada OTOMOTIFNET kalau harga jual Suzuki Jimny nantinya akan sangat kompetitif. Bahkan sempat tidak percaya kalau harganya nanti berada pada kisaran Rp 200 jutaan. "Beneran sekitaran segitu harga jualnya, kaget kan?" ungkap sang sumber.
Tapi kalau melihat penerapan banderol Suzuki Jimny di beberapa negara yang memasarkan mini SUV ini, memang tak lebih dari Rp 300 jutaan paling mahal. Seperti di Italia, Inggris, juga Australia. Sehingga harga Rp 200 juta masih memungkinkan untuk ditawarkan, setidaknya tidak sampai melebihi angka Rp 300 juta.
Semoga saja SIS memang benar bisa memposisikan harga jual Suzuki Jimny di kisaran Rp 200 jutaan. Tidak bisa dibilang murah sih harga segitu, tapi juga tidak mengawang-ngawang sampai Rp 500 jutaan.
Kalau SIS menyebutnya 'Banderol Premium'. "Karena Jimny adalah sang legenda jadi kita menyebutnya harganya akan premium. Kita tidak bilang mahal, tetapi premium,” kata Donny.
Semoga banderol premium tersebut merupakan banderol yang dianggap pas untuk menjawab kerinduan masyarakat akan Suzuki Jimny seperti dulu. Mudah didapat karena harganya terjangkau. Tampil sederhana tapi fungsional dan mudah merawatnya. Sehingga, bisa dipastikan semua kalangan bakal menikmati Suzuki Jimny.