Mengenal Toyota Agya, Getaran Natural Tiga Silinder

Otomotifnet - Kamis, 25 Februari 2016 | 08:20 WIB

Toyota Agya (Otomotifnet - )

Lalu bagaimana dengan anjuran penggantian oli setiap 5 ribu km seperti pada kebanyakan mobil-mobil modern?

Anwar dari bagian Spare Parts di Astrido kelapa Gading menyebutkan hal tersebut kalau bisa dilakukan jika sering melewati kemacetan Jakarta. 

“Jakarta kan sangat berdebu dan sering macet, kalau jarang kena sih enggak apa-apa tetap 10 ribu km sekali ganti olinya,” terang Anwar.

Keuntungan memiliki Agya adalah biaya servis yang juga terjangkau, lebih murah dibanding seluruh line-up Toyota teranyar soal jasa dan spare partsnya. 

Untuk servis besar di km 40 ribu misalnya, biaya servis untuk jasanya Rp 446 ribu dan parts-nya Rp 731 ribu.

Begitu pula yang termahal  saat km 80 ribu, jasanya dipatok Rp 520 ribu dan parts-nya Rp 858 ribu.

Ganti kopling, untuk alatnya dibanderol Rp 800 ribu dan pemasangannya Rp 400 ribu.

Sedangkan satu set sok breker depan bisa diganti seharga Rp 358 ribu plus pemasangan Rp 178 ribu, sok breker belakang seharga Rp 270 ribu dan pemasangannya Rp 149 ribu.•

Keluhan Dan Solusi

“Biasanya, kebanyakan keluhan datang soal getaran mesin dan kabin yang kurang senyap,” terang Perdana Abadi, Ketua Umum Toyota Agya Club (TAC).

Salah satu yang biasa dikeluhkan adalah getaran berlebihan.

“Engine mounting-nya bermasalah, jadi getarnya sampai kabin kalau putaran mesin di atas 3.000 rpm atau digeber di tanjakan,” lanjut pria ramah tersebut.

Iwan Abdurahman, Technical Service Division TAM menyebutkan bahwa mesin 3-silinder Agya secara  natural memiliki getaran yang lebih dibanding 4 silinder atau lebih.

Namun engine mounting memang berperan untuk menyerap getaran tersebut hingga minimal.

“Jika mau level getarannya sehalus model lain akan sulit, tapi jika sudah terasa mengganggu, silahkan dikonsultasikan ke dealer resmi dan jika ada masalah di komponen akan diperbaiki,” terang Iwan.

Lalu kekedapan kabin juga dikeluhkan kurang senyap. Solusinya tentu dengan memasang peredam kabin lebih.

Yang terakhir adalah soal penggantian aki yang terkadang lebih cepat dibanding seharusnya.

Selain karena memiliki parts elektronik lebih banyak, seperti EPS (Electronic Power Steering), Iwan juga menyebutkan jarang melakukan perjalanan jauh dan RPM selalu rendah akan mengurangi umur aki.

“Garansi aki kita dua tahun atau 50 ribu km kok,” tambahnya.•