Pesan Sekarang Kapan CBR250RR Sampai Ke Tangan Konsumen?

Dimas Pradopo - Senin, 25 Juli 2016 | 20:12 WIB

(Dimas Pradopo - )

Jakarta - Seperti diungkapkan Toshiyuki Inuma, President Director PT Astra Honda Motor, Honda CBR250RR ini baru perkenalan, seperti di pameran internasional di Milan. "Ini baru awal dari penghtungan mundur kepada pengiriman perdana ke konsumen," bebernya.

Namun pria ramah menjelaskan jika produknya sudah bisa dipesan lewat jaringan resmi Honda yang dilabeli wing Dealer. Lokasinya ada di 135 titik di Indonesia, atau di 10 jaringan Big Wing Honda di seluruh Indonesia.

Pemesanan dilakukan dengan memberikan tanda jadi sebesar Rp 5 juta untuk menebus motor yang belum ada harga resminya. "Saat ini kami baru bisa memberikan perkiraan harganya," jelas Margono Tanuwijaya, Marketing Director PT AHM.

"Untuk tipe non ABS dijual dikisaran harga Rp 63 sampai 68 juta. Sedang yang menggunakan ABS dijual Rp 69 sampai 70 jutaan," ungkapnya. Lalu kapan dikirim ke konsumen? "Akan dikirim pada kuartal akhir tahun ini," bebernya. Yang artinya distribusi baru akan dilakukan bulan Oktober mendatang.

Rencananya CBR250RR ini memang akan diproduksi dan dipasarkan pertama kalinya di Indonesia. Motor ini diproduksi di plant 5 Honda di Kawarang, Jawa Barat dengan lokal konten hingga 60 persen.

"Saat ini kami terus menyempurnakan proses produksinya karena untuk motor ini membutuhkan ketelitian tinggi," jelas David Budiono, Production Enginering & Procurement Director PT AHM. "Saya harap konsumen bisa menunggu," tuturnya.

Kenji Kawai Large Project Leader Honda Motorcycle R&D menjelaskan pengembangan motor ini mengusung konsep total control dan speed shape. "Riding position jadi kerangka awal dalam pengembangan ini. Posisi duduknya harua nyaman memberi beban saat high speed," jelasnya.

"Suspensi depan sudah upside down 37mm dari Showa dan menggunakan aluminium swing arm dengan proses gravity dies casting dan pro-link. Kombinasi ini untuk mengurangi moment inertia," jelas Kawai San.

Peleknya palang 7 yang desainnya mirip pelek Marchesini di MotoGP dan aplikasi ban belakang berukuran 140/70-17. Rangka yang baik juga diyakini memberikan kontribusi yang baik pada mesin.

Mesinnya dua silinder 250cc dengan DOHC dan radiator dikembangkan oleh engineer dari Jepang dan Indonesia. Teknologi throttle by wire bekerja menggunakan accelerator position sensor dan dilengkapi pula dengan riding mode selector atau riding mode yang sudah banyak dibicarakan selama ini. Wuah bukan cuma janji tapi benar-benar diaplikasi.

Sayangnya karena belum ada kepastian harga dan beberapa spesifikasi seperti power dan torsi maksimal juga bobot yang belum bisa dibeberkan. (Otomotifnet.com)