Komparasi Renault Kwid vs LCGC

Parwata - Rabu, 9 November 2016 | 08:21 WIB

(Parwata - )

Untuk Toyota Agya, dari luar akan tampil lebih basic dibanding Ayla X karena tipe E ini merupakan varian terendahnya. Paling tidak pelek kaleng sudah ditutupi wheel cap, sayangnya beberapa part seperti pilar B sewarna bodi dan pilar di interior yang tidak dilapisi plastik lagi seakan memaparkan kesan murah.

Tabel Spesfikasi

Mesin

Bila mengincar mesin paling refined, Honda Brio Satya jelas jadi clear winner di kategori mesin ini. Alasannya, mesin L12 yang diusungnya jadi satu-satunya yang memiliki 4-silinder ketika yang lainnya hanya punya 3, juga dengan sistem variable valve i-VTEC saat yang lainnya belum ada.

Otomatis, getaran pun lebih minim serta mesin juga terasa lebih refined. Bahkan berbicara output-nya, mesin berkapasitas 1.198 cc ini memiliki angka paling besar yaitu 88,7 dk, alias lebih besar sekitar 20 dk dari kedua terbaik. Namun soal torsi, mesin HR12DE milik Datsun GO yang diturunkan dari Nissan March punya angka yang tidak terpaut jauh, yaitu 104 Nm sedangkan milik Brio 110 Nm.

Meski begitu, jangan lupa mesin yang sama dengan Nissan March ini memiliki beberapa faktor cost down untuk menjaga harga Datsun tetap kompetitif, sehingga getaran tidak natural 3-silinder menjadi lebih terasa, apalagi tiap silindernya perlu membakar volume bahan bakar terbanyak dibanding pesaingnya.

Sedangkan Kwid, Agya, Ayla dan Karimun Wagon R, semuanya menggunakan mesin berkapasitas 1.0 L (999 cc dan 998 cc) 3-silinder. Semua output-nya pun berkisar di 64-67 dk sehingga tidak akan berbeda signifikan, kecuali memperhitungkan bobot bodi untuk power to weight ratio. Untuk momen puntir, Kwid dan Karimun Wagon R berdempetan di 90-91 Nm, sedangkan Agya-Ayla yang bermesin kembar 1KR-DE juga berdekatan di 85-86 Nm.