Bisa dibilang handlingnya mirip dengan motor 150 cc. Mencoba untuk membalikan motor dari kiri lalu ke kanan terasa begitu ringan dan stabil, motor selalu menuruti kemauan pengendara sehingga tidak menguras banyak tenaga. Bobot ringannya ini salah satunya berkat ukuran mesin yang terbilang ringkes atau kompak, bisa dilihat dari pipa knalpot yang rapat antara silinder kiri dan kanan.
Unit yang dites merupakan tipe ABS dengan bobot 168 kg beda 3 kg dengan tipe standar yang hanya 165 kg dan CBR250RR adalah motor teringan di kelasnya. Kestabilannya dibantu juga dengan kedua suspensinya, "Pada umumnya suspensi tipe upside down punya karakter keras, tapi pada motor ini dibuat empuk nyaman tapi tetap memberikan kestabilan berkendara," jelas Koji Sugita Marketing Director PT. AHM.
Dalam perjalan ini sempat diguyur hujan serta perubahan suhu dingin saat mencapai dataran tinggi, namun terbukti mesin 249,7 cc 2 silinder segarisnya ini tidak drop meskipun suhu udara berubah drastis. Demi menjaga keamanan berkendara dalam kondisi hujan dan aspal yang lembab mode diubah memjadi Comfort.
Pada mode ini seperti ada sedikit jeda ketika membuka gas, bukaan throttle body pun tidak hanya jeda tapi juga lebih halus meskipun gas dibuka secara mendadak. Dengan begitu tidak perlu khawatir bagian ban belakang slip meskipun jalanan basah dan lembab.
Dengan total jarak tempuh 254,3 km serta lebih sering menggunakan mode Sport+ konsumsi rata - rata bahan bakar tercatat 29,2 km/liter, masih efisien kan? (Otomotifnet.com)