VW 'Dakota' Double Cabin 1965 & 'Kombi' Panel Van 1972. Dua Spesies Langka Yang Sukses Direstorasi Oleh Kakak Adik Ini

otomotifnet.com - Selasa, 18 Juli 2017 | 21:25 WIB

(otomotifnet.com - )

Jakarta - Kakak adik, Bagus Suryo Nugroho Brianto dan Bagas Prakoso Brianto ini punya seorang ayah yang pecinta Volkswagen Type 2 sejati. 

Bambang 'Cingur' Abrianto, sang ayah memang sejak lama aktif di dunia Volkwagen, khususnya di Indonesia. Selain aktif, ia memiliki koleksi VW langka. 

Kini, Bagus dan Bagas bertugas meneruskan hobi sang ayah. Beruntungnya, mereka juga hobi dengan Volkswagen.

Seperti sang bapak, Bagus dan Bagas paham informasi mengenai seputar besutannya ini. 

Apa saja yang menarik dan bagaimana cerita uniknya, lanjut bacanya.  (Otomotifnet.com/Rendy)

VW Type 2 Double Cabin 1965

Yang pertama adalah Tipe Bus generasi pertama yang bodinya, double cabin atau disebut crew cab pick up. Baknya tipe flat bed dengan kabin tambahan dan dua baris jok. Biasa disebut juga dengan Doka, diambil dari bahasa Jerman, yakni Doppelkabine.

“Basic-nya model king pen sama spindle. Jadi kita tak bisa ubah banyak. Sokbreker ganti sama Boge Automatic, yang biasa diapaki di Mercy Boxer,” kata Bagus. Biar pakem, pakai booster rem AGE

 

Bicara langka tipe ini. “Mungkin hanya sekitar 12 unit yang masuk Indonesia, dari baru dan gres dari Jerman. Sebagian setir kiri atau LHD. Sekarang yang jalan dengan kondisi baik sekitar 6 unit,” jelas Bagus lagi. 

"Dapat mobil ini sebenarnya sudah lama. Ini warisan almarhum eyang, dari mulai ayah saya SMA sampai nikah, itu kondisi jalan dan sehat dibawa ke luar kota. Lalu setelah itu lama diam,” kata Bagus, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah ini. 

Setelah ‘ngejogrog’ lebih dari 15 tahun, mobil ini pun dihidupkan kembali. Istilah Bagus, direstorasi dari nol lagi, lantaran kondisi bodi sudah rusak parah. 

Proses restorasi pun dimulai. “Karena kami anggap mobil ini spesial, makanya restorasi tidak dikejar waktu,” jelas warga Pamulang ini yang membawanya ke bengkel restorasi di Yogyakarta.

Data Modifikasi:
Bodi: Restorasi total, cat biru classic by Sikkens, 
Mesin: Bore up 1.700 cc, Delko 009,  CDI red-stop, girboks reduction gear, karburator solex 34 PICT 
Kaki-kaki: Pelek Empi Sprint Star 15 inci, ban Achilles Platinum 14 inci, booster rem AGE, Sokbreker depan Boge, sokbreker belakang Boge

Warisan almarhum kakek

VW ‘Kombi’ Panel Van 1972

Disebut juga Panel Van, lantaran hilangnya kaca samping bagian kabin belakang yang ditutup panel bodi. “Populasinya termasuk sangat langka, lantaran yang masuk ke Indonesia hanya pesanan perusahaan dan instansi saja. Jadi tidak dimasukkan oleh PT Piola, importir VW tahun 1960-an,” kata Bagus.  

Pintu asli panel (tanpa kaca) disimpan, digantikan pintu Kombi yang ada kacanya, agar lebih nyaman. Kaca juga ditambahkan pada bodi sebelah kanan

Layaknya Panel Van, Kombi ini selain membawa penumpang, memang dirancang mengangkut barang juga. “Kalau melihat dari sejarahnya, Kombi Panel Van bekas mobil angkutan di pabrik baterai Eveready,” kata Bagus. 

Restorasi dilakukan disertai modifikasi. Ini lantaran mobil ini jadi andalan untuk turing jarak jauh antarkota. Sehingga diperlukan kondisi fisik dan mesin yang sehat, serta interior yang nyaman.  

Data Modifikasi: 
Mesin: karburator double DellOrto four barrel, kem 100, piston 1.800 cc, counterweight, mailing oil pump Scat, pengapian CDI red-stop, distributor 009, transmisi Scat, knalpot Thunderbird 
Interior: Custom original dengan tambahan tempat tidur dan lemari
Kaki-kaki: Pelek OEM Chevrolet Camaro Iroc-Z 15 inci, sokbreker depan Kayaba Ultra, sokbreker belakang Boge

Kombi Panel Van bekas mobil angkutan di pabrik baterai Eveready