"Padahal transmisi matic loh! Layaknya mobil triptronik. Ibarat mesin supersport tapi berwujud skuter," herannya.
Karakter performa mesin 2 silinder segaris 745 cc-nya memang mirip mobil, torsi besar sejak rpm rendah dan punya redline hanya di 6.500 rpm.
( BACA JUGA : Bedah Teknologi Honda NM4 Vultus, Ini Empat Teknologi Unggulannya! )
Teknologi unggulan yang disematkan pada NM4 tentu saja dual clutch transmission (DCT). Sesuai namanya, DCT merupakan transmisi dengan 2 kopling, tiap kopling mengatur gigi ganjil dan genap.
Kinerjanya dibantu tekanan oli dari pompa khusus dan diatur power control module (PCM). Cara kerjanya sederhana, ketika mesin hidup kopling ganjil sudah siap, dan ketika masuk gigi 1 maka kopling satunya sudah menyiapkan untuk gigi 2, demikian seterusnya.
Untuk pemindahan gigi jika aslinya pakai tuas diinjak kaki, di DCT digantikan dinamo yang direduksi putarannya, makanya masih ada suara 'ceklak'.
Pemilihan mode dan menaik-turunkan gigi digantikan dengan tombol di setang. Dari netral ke D atau S pakai tombol di atas starter, sedang memindahkan dari A/T ke
M/T pakai tombol di depannya. Sementara untuk naik-turun gigi saat pakai mode M/T tombolnya ada di setang kiri.
Canggih kan? "The best one scooter motorcycle I try," tutup Fadli.
Oiya, motor ini kini sudah tidak lagi dipasarkan oleh PT Astra Honda Motor (AHM). Tahun lalu, saat masih dijual, harganya Rp 435 jutaan. (Otomotifnet.com)