Juara Supersport Asia Jajal Motor Batman, Ini Komentarnya!

Dimas Pradopo - Jumat, 25 Agustus 2017 | 16:23 WIB

(Dimas Pradopo - )

Banyuwangi - Mantan pembalap nasional yang pernah menjuarai Asia Road Racing Championship (ARRC), M.Fadli jadi satu-satunya pembalap di turing #simpatimotorbaik2017. Lainnya lebih banyak dari kalangan selebriti.

Dalam perjalanan dari Yogyakarta sampai Bali ini, Fadli menggeber motor Batman! Bukan motor Batman sesungguhnya, tapi lihat dong penampilan Honda NM4 Vultusberwarna hitam ini. Panjang dan benar-benar pantas jadi tunggangan Batman.

Namun tak segarang penampilannya, sepanjang perjalanan ia merasa kenyamanan motor ini patut diacungi jempol. "Kok berasa duduk di sofa ya," heran Fadli yang baru pertama kali riding bersama NM4 Vultus ini.

"Belum bisa move on dari perjalanan kemarin (21-24/8). Dari Jogja - Banyuwangi yang saya ikuti, menempuh jarak kira-kira 500km melewati kota, pedesaan, pegunungan sampai gurun pasir Gunung Bromo, gak ada pegel-pegelnya," aku ayah dari Muhammad Ali ini.

( BACA JUGA : Test Ride Honda NM4 Vultus, Ini Data Lengkap Akselerasi dan Sensasi Transmisi DCT )

Posisi duduk motor ini memang sangat rendah, tinggi jok hanya 650 mm dari tanah. Dipadu setang tinggi ala motor cruiser, untuk jalan jauh memang lebih nyaman.

Apalagi jok penumpang bisa dilipat jadi sandaran dengan 3 pilihan sudut, juga bisa dimaju-mundurkan 74 mm. Asik kan?

Selain itu, Fadli juga surprise dengan stabilitas motor ini. Bobot 245 kg dan wheelbase panjang hingga 1.645 mm sangat berpengaruh pada pengendalian.

Belum lagi sokbreker depan sudutnya selonjor, sudutnya 33 derajat membuat NM4 ini lebih nikmat dipakai melewati jalan lurus dan panjang. Makanya cocok banget untuk turing.

"Apalagi dipadu tenaga berlimpah 54dk dan torsinya 68Nm. Tenaganya responsif banget. Soalnya ada sport mode, dari berhenti dan gas full ban belakang bisa spin," ungkapnya.

"Padahal transmisi matic loh! Layaknya mobil triptronik. Ibarat mesin supersport tapi berwujud skuter," herannya.

Karakter performa mesin 2 silinder segaris 745 cc-nya memang mirip mobil, torsi besar sejak rpm rendah dan punya redline hanya di 6.500 rpm.

( BACA JUGA : Bedah Teknologi Honda NM4 Vultus, Ini Empat Teknologi Unggulannya! )

Teknologi unggulan yang disematkan pada NM4 tentu saja dual clutch transmission (DCT). Sesuai namanya, DCT merupakan transmisi dengan 2 kopling, tiap kopling mengatur gigi ganjil dan genap.

Kinerjanya dibantu tekanan oli dari pompa khusus dan diatur power control module (PCM). Cara kerjanya sederhana, ketika mesin hidup kopling ganjil sudah siap, dan ketika masuk gigi 1 maka kopling satunya sudah menyiapkan untuk gigi 2, demikian seterusnya.

Untuk pemindahan gigi jika aslinya pakai tuas diinjak kaki, di DCT digantikan dinamo yang direduksi putarannya, makanya masih ada suara 'ceklak'.

Pemilihan mode dan menaik-turunkan gigi digantikan dengan tombol di setang. Dari netral ke D atau S pakai tombol di atas starter, sedang memindahkan dari A/T ke

M/T pakai tombol di depannya. Sementara untuk naik-turun gigi saat pakai mode M/T tombolnya ada di setang kiri.

Canggih kan? "The best one scooter motorcycle I try," tutup Fadli.

Oiya, motor ini kini sudah tidak lagi dipasarkan oleh PT Astra Honda Motor (AHM). Tahun lalu, saat masih dijual, harganya Rp 435 jutaan. (Otomotifnet.com)