Otomotifnet.com - Salah satu legenda bebek buatan Kawasaki adalah Kaze.
Terkenal punya sasis yang kuat digabung dengan mesin bertenaga di putaran atas, makanya jadi favorit pencinta turing karena membuat perjalanan jauh mantap dan nyaman.
Ditunjang juga fitur dan teknologi yang lebih maju dibanding kompetitor di zamannya.
Sayang kehadirannya kalah dibanding rival yang lebih agresif dalam berpromosi serta desain yang makin ke sini makin kurang sesuai selera pasar, makanya lambat laun susah diterima pasar.
Bagaimana perjalanan sang “angin” ini serta seluk beluknya?
Yuk kita simak.
Generasi ke Generasi
Kawasaki Kaze (1995)
Kawasaki meluncurkan Kaze ke pasar Indonesia pada Maret 1995. Kaze dalam bahasa Indonesia berarti angin.
Perakitan serta pemasaran motor ini ditangani PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).
Kaze didaulat untuk menyaingi bebek andalan Honda, Astrea Grand.
Saat itu bebek andalan geng Ijo ini dilengkapi dengan mesin terbesar di kelasnya yaitu 111,6 cc.
Mampu menghasilkan tenaga 8,4 dk pada 8.500 rpm dengan torsi 9 Nm di 3.500 rpm. Transmisinya 4 speed.
Kawasaki mengklaim menggunakan teknologi superbike, yakni blok silinder yang terbuat dari aluminium.
Karburator yang dipakai, Keihin 18 mm terhitung terbesar pada zamannya.
Teknologi lain yang diunggulkan oleh Kawasaki yaitu penggunaan saringan oli terpisah untuk poros kem dan engkol.
Poros engkol menggunakan saringan sentrifugal sedangkan kem menggunakan saringan sekunder.
Kaze dilengkapi 2 sistem starter, kick dan electric starter. Kemudian sistem pengereman depan dan belakang masih teromol.
Secara tampilan tergolong melewati zamannya, tampak gagah dan sporti dengan bodi yang mengotak besar.
Lampu utama lebar pakai dua bohlam, dan yang khas lampu rem dan sein belakang terpisah, seinnya mungil nempel di sepatbor.
Melihat fiturnya juga melebihi zamannya, sudah ada kran bensin on, off dan res, bebek lain masih jarang yang ada res alias cadangan.
Lalu spidometernya sudah ada gear position, sekelas Grand saat itu tentu belum ada.
Kawasaki Kaze R (1996)
Setahun kemudian setelah Kaze di 1996 Kawasaki meluncurkan varian Kaze R, dengan ubahan yang mencolok yakni penggunaan rem cakram pada bagian depan.
Sementara bagian lain masih sama, beda di striping saja.
Kaze VR (1997-2005)
Tahun 1997 Kawasaki merilis Kaze VR. Perbedaan yang menonjol dari varian sebelumnya, versi VR menggunakan pelek racing (palang), makanya pakai nama VR yang artinya velg racing.
Rem depan tetap cakram dan belakang teromol.
Perubahan berikutnya lampu sein dan rem belakang yang tadinya terpisah jadi menyatu. Lampu ini banyak diadopsi oleh pengguna Kawasaki Ninja 150R.
Kaze R 125 (2005)
Pada tahun 2005 Kawasaki meluncurkan varian baru, yaitu Kaze berkapasitas 125 cc, dinamakan Kaze R 125.
Merupakan pengembangan dari tiga varian yang dimiliki KMI; Kaze, Blitz, dan Blitz Joy.
Jadi Kaze R 125 ini pakai sasis Kaze lawas yang terkenal tangguh, tapi mesin pakai milik Blitz Joy 125.
Bodi belakang masih persis Kaze, tapi bagian depan berubah cenderung membulat dan lebar, mirip dengan Blitz R dan Blitz Joy.
Varian yang kala itu dijajakan Kawasaki, yakni Kaze R 125 dan Kaze VR 125.
Perbedaannya dititikberatkan pada penggunaan pelek racing pada versi VR.
Kaze ZX130 (2005-2009)
Terobosan fenomenal dilakukan KMI di 2005 dengan meluncurkan Kaze ZX130, bebek rasa moge.
Banyak terobosan di bebek ini, pertama mesinnya 130,1 cc dari bore x stroke 53 x 59,1 mm. Terbesar di kelasnya saat itu.
Lalu amati lampunya yang meruncing di dada. Wah nyeleneh dan sporti!
Di baliknya bertengger tangki bensin, suatu hal yang aneh di bebek saat itu, efek positifnya bagasinya jadi lega.
Melongok spidometernya, ternyata dibekali juga takometer, hal yang jarang ada di sebuah bebek.
Sayang keberadaannya yang baru akan bersinar terhantam kehadiran Yamaha Jupiter MX, yang mengusung mesin lebih besar, powerful, fitur monoshock dan desain lebih menarik, maka kiprah Kawasaki kaze pun berakhir di 2009.
Kaze Zone (2007)
Kawasaki merilis varian baru Kaze Zone pada 1997. Motor ini dilengkapi dengan mesin 125 cc dari varian Kaze terdahulu serta Blitz.
Saat motor ini diluncurkan, varian Kaze standar (R dan VR) tidak dicontinue alias dijual berdampingan.
Perbedaannya terletak pada bodi dengan desain baru. Desain moncongnya meruncing, lebih aerodinamis tapi agak nyeleneh.
Lampu sein depan menempel di bodi. Lampu depan double reflector dan desain lampu belakang ujungnya membulat. Peleknya juga nyentrik, bercabang mirip akar.
Saat itu Kaze Zone tersedia dalam versi pelek jari-jari yang dilepas seharga Rp 11,4 juta dan pelek racing di angka Rp 11,9 juta.
Panduan Servis dan Harga Fast Moving
Agar performanya tetap terjaga, jangan lupa melakukan servis berkala tiap kelipatan 2.000 km.
Pertama wajib ganti oli mesin, “Untuk tipe bebek pakai KGO Standar tidak masalah."
"Kapasitas olinya 0,95 liter karena ruang mesinnya besar,” buka Eddy Yulianto, kepala mekanik Kawasaki Super Sukses Motor.
Tidak lupa filter oli mesin perlu diganti agar area dalam mesin tetap bersih.
“Filter olinya sama seperti KLX 150, ganti tiap 2 kali ganti oli mesin. Kalau lama tidak diganti, filter bisa rusak dan banyak endapan lumpur, jangan lupa saat ganti filter kapasitas oli jadi 1 liter,” wanti Edoy sapaannya.
Karena motor ini sudah lama, area mesin lainnya juga butuh perhatian.
“Kalau rutin dipakai biasanya celah kerenggangan klep sudah berubah, pasti berisik dan tarikan jadi berkurang, makanya harus disetel ulang."
"Untuk in 0,02–0,08 mm sedangkan ex 0,06-0,11 mm,” sebutnya.
Selanjutnya cek kelistrikan, dimulai dari tegangan aki.
“Kalau kurang maka perlu dicas.Setelah itu cek pengisian masih bagus atau tidak, bisa jadi kiprok sudah lemah".
"Yang terakhir kalau masih lemah berarti spul sudah gosong,” urai Edoy yang bengkelnya di bilangan Fatmawati, Jaksel ini.
Bicara harga fast moving, ternyata ada yang sangat terjangkau, adalah filter udara cuma Rp 12 ribu sobh!
“Karena busa, jadi bisa dicuci, tapi ada elemen olinya supaya bisa nangkep kotoran lebih baik, jadi kasih sedikit oli mesin setelah dicuci.
Umurnya sekitar 6 bulan atau 6.000 km, jangan sampai tunggu getas dan masuk ke ruang bakar mesin,” wantinya.
Kawasaki Super Sukses Motor 021-75912452
Daftar harga:
Jasa servis: Rp 40.000
Oli KGO Standar: Rp 45.000
Filter udara: Rp 12.000
Filter oli: Rp 15.000
Busi: Rp 15.000
Kampas rem depan: Rp 55.000
Kampas rem belakang: Rp 44.000
Masalah dan Solusi
Salah satu masalah yang sering terjadi di bebek Kawasaki ini adalah bodi yang getar, “Karena sudah lama jadi renggang di tiap sambungan bodi.
Solusinya bisa menggunakan double tape di tiap sambungan agar bisa meredam getaran bodi,” saran Eddy Yulianto, kepala mekanik Kawasaki Super Sukses Motor.
Penyakit lainnya, Kaze suka ngelos saat diselah, ini karena one way clutch yang sudah aus, posisinya ada di dalam mangkok kampas ganda.
“Penyebabnya karena oli mesin kurang dan jarang ganti. Harga one way clutch sekitar Rp 155 ribuan,” ujar Handjoko dari Kelengan Motor, salah satu bengkel spesialis bebek Kawasaki di bilangan Ciledug, Tangerang.
Lalu gir set Kaze ada 2 ukuran, pertama untuk keluaran tahun 1995–1997 pakai gir 44/13 dan keluaran 1998–2003 pakai 42/14.
“Kalau yang tidak tahu, kadang salah pasang, efeknya motor jadi gak beres,” lanjut Joko sapaannya akrabnya.
Kelengan Motor: 0856-182-1604
Kawasaki Super Sukses Motor: 021-75912452
Bursa Motor Bekas Kawasaki Kaze
Untuk harga Kawasaki Kaze second di showroom jual-beli motor ternyata sangat terjangkau, misal untuk generasi keluaran tahun 1996 harganya cuma Rp 2 jutaan.
“Kalau Kaze R tahun 1997 harganya Rp 2,2 juta, sedangkan tahun 1998 kisaran Rp 2,7 juta, biasanya pembeli ngeliat motor keadaan mesin masih bagus dan partnya masih original, mereka belinya nggak pakai nego lagi,” ujar Didin selaku owner Didin Motor, di Cakung, Jakarta Timur.
“Untuk Kaze R tahun 2000 ke atas pasaran bekasnya bisa di atas Rp 3 juta, contohnya Kaze R tahun 2001 bisa sampai harga Rp 3,5 juta,” jelas Idin sapaan pria berambut cepak tersebut.
Tahun lebih mudah pasti lebih mahal, “Keluaran tahun 2003 pasarannya dijual Rp 6,2 juta, tergantung keadaan motor dan keorisinalannya,” kata Harun dari Dzigho Jaya Motor.
Sementara kalau dipantau di situs jual-beli online, ternyata lebih terjangkau, bisa jadi karena langsung dari tangan penjual.
Seperti tahun 1996 hanya sekitar Rp 1 juta, tahun 1997 Rp 1,5 juta, dan tahun 1999 Rp 2,9 juta.
Naik ke tahun 2000 ke atas, tahun 2003 sekitar Rp 3 juta. Terjangkau kan?
Didin Motor: 0812-9154-0958
Dzigho Jaya Motor: 0812-9662-0442