Namun di belakang, wing GT Pandem juga sudah terpasang rapi.
"Sudah sepaket dengan body kitnya," bilang Budi.
Pelek Spesial
Budi rupanya mendatangkan pelek khusus lansiran Rotiform QLB, ukuran 19 inci lebar 11,5+14 inci.
"Pelek ini saya beli dari pemilik Cayman yang pakai Rocket Nunny Pandem juga di Amerika," serunya.
Bannya pun tidak ada yang menyamai disini, "Saya pakai Toyo R888 ukuran 295/35 R19 di depan dan 345/30 R19 untuk belakang," jelas pria yang masih aktif balap ini. Luar biasa!
Pakai Airbrush
Kepalang tanggung, suspensi diganti dengan air suspension Ksport, dengan Airlift Management.
"Belakang baru tambah management system ini. Semua tabung dan kompresornya diletakkan di bagasi depan," tukas Budi.
Oh ya, Budi juga memasang big brake kit (BBK) dari AP Racing Radical.
"Dengan pelek besar pasti rem kalah kalau masih standar, pakai BBK pasti lebih baik pengeremannya," kilah pria 34 tahun tersebut.
Mesin Upgrade Ringan
Pada sektor dapur pacu, tidak banyak yang dimodifikasi oleh Budi.
"Saya cuma ganti header merek Vase, dan knalpot Armytrix Valvetronic. Itu sudah cukup," tukas pemukim di Jaksel ini.
Data modifikasi
Eksterior :
Custom paint fashion grey Spies Hecker, body kit Rocket Bunny Pandem, Pandem GT wing, bumper depan Techart custom, foglamp Techart
Mesin :
Header Vase, knalpot Armytrix Valvetronic
Kaki-kaki :
Rotiform QLB 19x11,5+14 inci, ban Toyo R888 295/35R19 depan dan 345/30R19, airsus Ksport with Airlift management system, BBK AP Racing Radical
Audio :
Head Unit Kenwood DDX 917WS, speaker depan Ground Zero GZUC650SQX, power Ground Zero GZIA4115 HPX-ii, power monoblock Ground Zero GZIA 1.600 HPX-ii, subwoofer Ground Zero GZUW 10SQX x 2pcs
Plus: Porsche Cayman pertama yang pakai bodykit Rocketbunny Pandem di Indonesia
Minus: Interior masih standar