Tapi yang harus diperhatikan adalah tekanan kompresi saat turbonya bekerja, akan naik jadi lebih tinggi dibanding sebelum turbonya aktif.
Ingat, rasio kompresi dengan tekanan kompresi beda loh. Kalau rasio kompresi itu sifatnya statis.
Sedangkan tekanan kompresi itu adalah tekanan udara riil yang terjadi di dalam ruang bakar saat piston menonjok sampai ke Titik Mati Atas (TMA).
Jadi, mesin yang dijejali turbo maupun supercharger, tekanan kompresinya akan selalu berfluktuasi, tergantung seberapa besar ngeboost-nya.
(BACA JUGA: Ngilu, Kondisi Korban Tabrakan Honda CBR150R Versus Truk, Roda Depan Motor Sampai Putus)
Ketika ngeboost-nya tinggi, otomatis tekanan kompresi akan makin tinggi pula.
Nah, saat itu lah bila pakai BBM beroktan rendah, akan berisiko mesin mengalami ngelitik lantaran terjadi pembakaran dini.
Efeknya, sudah pasti tenaga mesin jadi tidak maksimal dan lebih boros BBM. Bahkan lama-lama bisa merusak mesin.
Makanya, bila mobil Anda punya mesin berspesifikasi tinggi, disarankan untuk mengkonsumsi bahan bakar dengan RON yang sesuai.
Menurut pihak Pertamina, Pertamax Turbo ini cocok digunakan pada mobil dengan spesifikasi mesin berkompresi 12:1 ke atas, atau pada mesin yang menggunakan turbocharger atau supercharger.
Tuh, jadi mulai sekarang lebih care dengan mobil kalian ya.
Sayang kan mobilnya sudah keren dan punya spek mesih hebat, tapi tetap nekat pakai bensin dengan oktan rendah.
Bisa-bisa malah bakal keluar duit lebih banyak untuk perawatan mesinnya di kemudian hari. (DiC/Otomotifnet.com)