Kali Aja Bosen Maen Dua Setengahan, Nabung Deh Buat Nebus Kawasaki Z650, Ini Hasil Tesnya

Parwata - Selasa, 27 Maret 2018 | 18:00 WIB

Kawasaki Z650 (Parwata - )

Di spidometer juga ada logo ECO, menandakan berkendara efisien.

Tapi harus diakui jarang diperhatikan, kecil banget! Satu lagi kekurangannya lampu utama kurang terang!

Sementara setangnya pakai peredam karet di dudukan segitiga atasnya, sehingga bisa meredam getaran dari mesin.

Dan ketika hard braking, terasa lentur agak goyang ke depan.

Salim/Otomotifnet
Manajemen panas baik, kaki jadi nyaman kendati macet-macetan

Koplingnya enteng enggak bikin jari pegal kendati macet-macetan, karena ada assist & slipper clucth.

Efek lainnya saat deselerasi dan pakai engine brake roda belakang lebih halus.

Sementara remnya yang pakai ABS tergolong sensitif.

(BACA JUGA: Wuidih, Yamaha Aerox Pakai Tombol Power Window, Emang Ada Kaca Sampingnya?)

Roda depan melayang sedikit, seperti saat menerjang speed trap, jika tuas rem diremas otomatis langsung menendang balik.

Mesinnya secara garis besar masih identik dengan ER-6n, 2 silinder segaris DOHC 8 katup berpendingin cairan.

Dan tetap pakai fitur dual throttle valve khas Kawasaki, katup utama digerakkan gas dan yang kedua oleh ECU.

Salim/Otomotifnet
Suspensi belakang terlalu empuk, semoga saja bisa diseting nih!

Fitur menarik ada di manajemen pembuangan panas. Extra fan dikasih cover sehingga angin panas terbuang ke bawah, jadi enggak mengenai kaki.

Dan soal panas secara keseluruhan, Z650 jadi salah satu moge yang sangat ramah pada kaki, enggak kerasa panas, termasuk sisi tangki yang dijepit paha.

(BACA JUGA: Pakai Sendal Jepit Dan Kaos Oblong, Pria Gendong Putrinya Naik Motor Matik Ini Ternyata Pentolan Klub Ferrari)

Padahal kalau melihat suhu di spidometer, sangat sering sampai 5 bar dari maksimal 6 bar.

Dari sektor sasis, Z650 pakai rangka baru yang ringan, hanya 15 kg!

Makanya bobot total hanya 187 kg, bandingkan dengan ER-6n yang mencapai 204 kg. Bedanya banyak kan?

 

Salim/Otomotifnet
Riding Position & Handling

Riding Position & Handling

Saat nyemplak, wuih ternyata ini motor pendek banget!

Tak hanya karena tinggi jok cuma 790 mm, tapi bentuknya juga sempit termasuk tangkinya sehingga kaki tak mengangkang, plus suspensi belakangnya empuk banget.

Jadi saat diduduki akan amblas. Pantas jika Tester OTOMOTIF yang berpostur 173 cm 63 kg, saat duduk lututnya sampai menekuk.

Bagaimana posisi duduk saat jalan?

Karena jok rendah, footstepnya terasa sangat dekat, plus posisi agak ke belakang jadi kaki seakan nangkring mirip bawa supersport.

Salim/Otomotifnet
Tangki dan joknya sempit, enak dan pas dijepit paha

Sementara setangnya khas naked bike, cukup lebar dan rendah. Lengan jadi hampir lurus dengan posisi agak menutup, karena ujung setang menekuk ke dalam.

Buat harian posisi ini masih nyaman, enggak lekas capai baik lengan, pundak maupun pinggang.

Nah bicara handling, ini salah satu pembeda utama dengan ER-6n, terutama karena bobot dan karakter suspensi.

Z650 bobot lebih ringan, membuat lebih lincah, apalagi sudut belok setang cukup besar, jadi di jalan perkotaan tergolong lincah.

(BACA JUGA: Resep Jitu Plus Roller Belang, Vespa GTS Super 150 Terbang!)

Cuma sayangnya karakter suspensi belakangnya yang kini pakai tipe horizontal back-link, dan diletakkan di tengah terlalu lembut, compression dan rebound terlalu cepat sehingga mengayun banget.

Jadi buat belok kencang dan ketemu jalan bumpy, pantat motor serasa liar. Jadi kurang pede!

Sementara jika berboncengan suspensi belakang akan amblas dan saat mengayun gampang mentok.
Dan harus hati-hati ketika melewati polisi tidur, leher knalpotnya jadi mudah kepentok. Awas penyok!

Salim/Otomotifnet
Performa