Otomotifnet.com - All New Honda PCX Hybrid menjadi motor pertama di dunia dan di Indonesia yang pakai sistem hybrid.
Secara sistem bisa dibilang perancang mesin PCX ini cerdas.
Sejak pertama keluar pada 2009 silam, teknologinya sudah siap untuk dijadikan hybrid.
Kuncinya, ada di ACG Starter.
Lalu bagaimana sih cara kerja dan apa saja komponen yang berhubungan?
Mari kita kupas. (Aant/Otomotifnet.com)
Prinsip Kerja
Di dunia otomotif ada beragam sistem hybrid.
“Untuk PCX Hybrid ini pakai sistem hybrid paralel,” terang Endro Sutarno, Technical Service Division PT. Astra Honda Motor.
Jika diterjemahkan dalam bahasa yang sederhana, mesin pembakaran dalam 150 cc tetap merupakan penghasil tenaga utama, kemudian ditambah oleh motor assist yang bekerja saat akselerasi.
Sehingga tenaganya jadi bertambah secara instan.
Nah motor assist itu memanfaatkan ACG Starter, yang mana kita tahu sejak PCX pertama pada 2009 (masuk Indonesia 2010) ini merupakan teknologi starter yang digabungkan dengan generator.
(BACA JUGA: Yang Baper Gak Boleh Lihat, Poster NMAX Ini Cuma Nunjukin Keunggulan)
Jadi jika dialiri listrik jadi motor untuk memutar dan menghidupkan mesin, tapi kemudian setelah mesin hidup kerjanya diubah jadi generator untuk menghasilkan listrik.
Dari prinsip itu, agar mampu memberikan tenaga tambahan, yaitu saat akselerasi, maka sistem memberikan listrik ke ACG Starter, sehingga diperoleh tenaga instan.
Tentu saja agar signifikan maka listriknya harus besar, dipakailah tegangan 48 volt.
Makanya di PCX Hybrid ada 2 sistem kelistrikan, yang standar 12 volt dan untuk sistem hybrid 48 volt.
Tenaga tambahan dari motor assist ini bekerja saat putaran bawah sampai menengah saja dan hanya selama 3 detik, sehingga membantu mempercepat akselerasi.
“Kenaikan performanya di putaran bawah bisa sampai 30%,” Reza Rezdie S., yang juga dari bagian Technical Service Division PT. Astra Honda Motor.
(BACA JUGA: Dahsyat.. Ada Yamaha 'NMAX Gold Wing', Gedenya Dapet, Stylenya Juga Masuk)
Komponen Pendukung
Sistem hybrid di PCX ini membutuhkan beberapa komponen tambahan, yaitu:
. PDU (Power Drive Unit), ini merupakan kontrol utama yang sebenarnya ECM yang ditambah lagi fungsinya, termasuk mengatur down regulator dan CAN komunikasi (PDU-Li battery).
. ACG Starter, tetap sebagai generator dan motor
. Lead-acid battery 12 V-3 Ah, baterai kecil atau disebut juga sub baterai sebagai power supply untuk mengatifkan sistem dan jump start
. Lithium-ion battery pack, ini merupakan baterai yang utama, kapasitas maksimalnya 50,4 volt, sebagai engine start, suplai tegangan untuk motor assist dan semua komponen kelistrikan melalui down regulator
(BACA JUGA: Ini Dia Barang Yang Bikin Maling Motor Baper, Gagal Total Gasak NMAX)
. BMU (Battery Management Unit), yang merupakan pengelola lithium-ion battery, CAN komunikasi (PDU-Li batt). Posisinya menyatu dengan baterai utama
. Down regulator, bertugas menurunkan tegangan dari 48 volt ke 12 volt
. Juntion unit, tugasnya untuk mencegah arus balik dari rangkaian 48 volt ke 12 volt, juga untuk mengatur power supply saat jump start
. Combination meter, menginformasikan main battery level, charge/asistant level dan assist mode
Cara kerja
Jika pada ulasan di atas dibahas prinsip kerja secara garis besar atau sederhana, maka berikut ini diulas cara urutan kerja sistem hybrid ini. Seperti dipaparkan oleh Endro Sutarno.
Ketika kunci diputar ke on, maka tegangan dari sub-baterai dipakai untuk memulai sistem, termasuk menghidupkan BMU, PDU dan komponen kelistrikan lainnya.
Setelah itu BMU dan PDU berkomunikasi, jika sistem normal maka lithium-ion battery akan mengirim tegangan 48 volt ke PDU dan down regulator.
Baru kemudian jika tombol starter ditekan, tegangan 48 volt dikirim ke ACG melalui PDU untuk menghidupkan motor.
Pada saat bersamaan, down regulator juga menurunkan tegangan jadi 12 volt dan dipasok ke sub-baterai dan sistem kelistrikan lainnya.
(BACA JUGA: Nah Lo, Pemilik Yamaha NMAX Banyak Yang Suka Pakai Setang Telanjang Ala Honda PCX 150)
“Saat dibutuhkan, misal buka gas dengan cepat atau snapping, maka dari dual throttle position sensor menginformasikan ke PDU dan terjadi komunikasi dengan baterai lithium, dan akan dikirim tegangan 48 volt ke PDU dan ke ACG selama 3 detik,” terang Endro.
“Saat langsam atau deselerasi, ACG akan menghasilkan tegangan yang menuju PDU dan mengisi baterai lithiun, juga diturunkan ke down regulator untuk mengisi baterai kecil,” imbuh Endro. Proses itu akan bekerja secara terus-menerus.
Yang perlu dicatat, dorongan tenaga tambahan dari motor assist ini adalah hanya selama 3 detik.
Jadi jika ingin merasakan lagi efeknya, tinggal buka gas lagi secara mendadak.
Besarnya efek dari bekerjanya motor assist pun tak selalu sama, tergantung kondisi baterai dan besarnya bukaan gas.
Levelnya bisa dilihat dari info yang disajikan di combination meter (spidometer).
“Ada 5 level, satu paling sedikit dan 5 tingkat assist yang paling besar,” terang Reza.
Kemudian ada pula lithium-ion battery indicator yang terletak di sisi bawah kiri. Ada 5 bar yang mengindikasikan seberapa penuh baterainya.
“Tiap bar bisa dipakai sebanyak 20 kali snapping jika pakai mode S dan 25 kali jika pakai D,” papar Endro.
(BACA JUGA: Wah, Lampu Toyota Fortuner VRZ Bisa Dipasang di Yamaha NMAX)
Mode Assist
PCX Hybrid ini punya Mode Assist, yaitu D, S dan off. Untuk memilihnya ada saklar di setang kiri bagian depan, seperti yang biasa untuk dim dan persis Riding Mode CBR250RR.
Apa sih beda ketiganya?
Untuk D Mode atau drive adalah mode yang cocok untuk berkendara santai, tambahan tenaga dari motor assist tak terlalu besar.
(BACA JUGA: Baru Aja Ada Yang Tobat, Sudah Menyebar Lagi Video NMAX Pakai Lampu Belakang Silau )
Saat motor dinyalakan, maka otomatis pakai mode ini.
Mode S atau sport kondisi dengan motor assist yang bekerja memberikan tambahan torsi paling maksimal.
Penambahan performa instan sebanyak 1,9 dk dan torsi 4,3 Nm. Jadi maksimalnya mencapai 16,4 dk (14,5 dk + 1,9 dk) dan torsi 17,5 Nm (13,2 Nm + 4,3 Nm).
Mode off yaitu kondisi dengan karakter tenaga seperti D mode, namun pada posisi ini sistem idling stop tak digunakan.
Seperti skutik Honda lainnya, PCX Hybrid ini juga punya idling stop, tapi ternyata beda.
Jika dipakai berjalan kurang dari 6 km/jam maka tetap sama baru akan mati setelah berhenti 3 detik.
Namun jika lebih dari 6 km/jam maka cuma butuh waktu 0,5 detik saja untuk mematikan mesin.
Usia Baterai
Berapa lama sih usia baterai terutama yang lithium-ion bisa digunakan?
Menurut Reza akan bisa bekerja normal selama 4 tahun, kemudian akan menurun dan mati di usia 8 tahun.
“Namun itu juga tergantung cara pakainya,” terangnya.
Bagaimana setelah 8 tahun?
“Kalau mau normal lagi ganti baterainya, kalau tidak berarti sistem hybrid tidak hidup, tapi sistem mesin bensinnya normal seperti biasa,” paparnya.
Baterai lithium ion yang dipakai punya spek 50,4 volt 3,8 Ah dengan berat mencapai 2,6 kg. Ukurannya panjang 205 mm, lebar 134 mm dan tinggi 90 mm.
(BACA JUGA: Milik Bangsawan, Yamaha NMAX Ini Dibungkus Rapat Karbon Kevlar, Bisa Bersuara Manusia Pula)