Test Ride BMW R Nine T Scrambler, Performa Di Balik Rp 600 Jutaan

Iday - Sabtu, 6 Oktober 2018 | 10:00 WIB

Test Ride BMW R Nine T Scrambler (Iday - )

Performa

Konfigurasi mesinnya 2 silinder boxer dengan kapasitas 1.170 cc berkat bore 101 mm dan stroke 73 mm.

Khas mesin ini ketika distarter akan mendorong ke kanan dan kiri, terasa juga saat idle dan ketika tekan kopling lalu geber gas saat motor melaju.

Masuk gigi 1 sangat halus tidak menghentak, bahkan terasa seperti gigi miss atau selip.

Klaimnya memiliki tenaga maksimum 110 dk di 7.750 rpm dan torsi 116 Nm di 6.000 rpm.

(BACA JUGA: Indonesia Bakal Kedatangan Moge 650 cc, Harga Diprediksi Bersahabat)

Meski klaimnya cukup besar, ternyata penyaluran tenaga pada bukaan gas awalnya terasa smooth tidak langsung menghentak. 

Ditambah dengan knalpot Akrapovic yang sangat merdu nyaman di telinga.

Karenanya, motor ini nyaman untuk dipakai berkendara santai dan badan tidak mudah lelah karena mudah dikendalikan.

Jika butuh tenaga lebih, cukup buka gas lebih dalam maka motor akan lansung meluncurrrr…

Rizky/OTOMOTIF
Test Ride BMW R Nine T Scrambler

Motor yang sudah mengusung emisi standar Euro 4 ini memiliki catatan waktu 4,5 detik saja untuk mencapai kecepatan 0-100 km/jam.

Sedangkan jarak 0-402 meter ditempuh dalam waktu 12,7 detik di kecepatan 176,1 km/jam wuusshhh…

Bahkan saat pengetesan roda belakang hilang traksi saat tenaga puncak di gigi 1 dan 2 nih.

Karena menggunakan ban dual purpose, untungnya langsung dikendalikan oleh ASC. Data lengkapnya langsung tengok di tabel deh.

Sayangnya mesin yang memiliki perbandingan kompresi 12:1 ini hanya dibekali oil cooler untuk pendinginannya.

(BACA JUGA: Kocak, Pengendara Motor Berhalusinasi Bisa Terbang, Nasibnya Berakhir Tragis)

Akibatnya temperatur mesin bermain cukup tinggi, jika jalan dengan kondisi normal siang hari lengkap dengan lampu merah dan macet.

Suhunya ada di rentang 128° C hingga puncaknya 143° C!

Ketika jalan lancar pun suhu mesin sangat sulit untuk turun, salah satu caranya dengan menggunakan gigi 6 tapi kecepatan 80 km/jam, sehingga rpm mesin rendah.

Ketika dipakai ke area Puncak, Bogor yang memiliki suhu lebih dingin pun temperatur masih berada di angka 109° C.

Untungnya panas ini hanya terasa di sekitar engkel kaki, tidak naik ke area paha.