Bagian buritan terinspirasi dari model kupe, dengan atap yang lebih landai dan pilar C yang sangat tebal memberi kesan ‘kupe’ yang sporty.
Apalagi ditambah dengan roof spoiler lumayan panjang.
Bentuk stoplamp-nya terbilang agresif. Lalu kaca belakang sudah dilengkapi rear mount stoplamp, defogger dan wiper.
Serta bumper belakang yang dilapis panel hitam doff dan diimbuhkan sensor parkir dan lampu kabut.
Baca Juga : Toyota Avanza Rasa Fortuner, Bagian Belakang Enggak Kasih Ampun
Pada bagian roda, pelek menggunakan ukuran 17 inci dan ban berukuran 215/60 R17.
Baik depan dan belakang sudah dipersenjatai peranti deselerasi berbentuk piringan alias disc brake.
AKOMODASI DAN KENYAMANAN
Kami setuju kalau dikatakan C-HR dirancang untuk ‘maximize driving pleasure’, atau cocok banget buat yang doyan mengemudi.
Lantaran desainnya yang punya kesan berotot terutama pada bagian bahunya, ini bikin penumpang yang duduk di bangku belakang terasa seperti sedikit amblas.
Baca Juga : Toyota C-HR Dibanderol Rp 490 Juta, Apakah Punya Fitur Yang Lebih Baik Dari Pesaingnya?
Hal tersebut lantaran posisi batas kaca bagian bawah, lebih tinggi dibandingkan bahu orang yang punya tinggi badan sekitar 167 cm.