PERFORMA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR
Hanya ditawarkan dalam satu tipe transmisi saja, C-HR menggunakan tipe 7-speed CVT.
C-HR juga punya tiga mode berkendara, Eco, Normal dan Sport.
Buat yang suka berkendara agresif, tinggal setel di mode Sport.
Tarikan awal termasuk responsif, kami langsung kick down untuk merasakan sensasi mesin 2ZR-FBE 1.800 cc-nya.
Menggunakan CVT sehingga perpindahan gigi terasa halus.
Namun ada penurunan rpm sepersekian detik, yang memang sengaja dibikin Toyota agar memberikan sedikit sensasi perpindahan gigi ala manual.
Respon setir juga sangat baik, terasa sangat natural sehingga feeling berkendaranya menyenangkan.
Baca Juga : Pemilik Fortuner Tergila-Gila, Rela Tukar Dengan Burung Lovebirds
Ini yang mungkin menjadi salah satu pembeda C-HR dari model Toyota kebanyakan yang dijual di Indonesia.
Keasyikan mengemudi kami rasakan lebih banyak.
Bahkan terasa lebih asyik dibandingkan Toyota Yaris.
Sayangnya di kolom setir tak ada paddle shift yang bikin perpindahan gigi terasa sporty.
Data akselerasi yang kami dapatkan, dari diam hingga kecepatan 100 km/jam, ditempuh dalam waktu 11,9 detik.
Termasuk cukup baik, namun bukan yang tercepat di kelas compact SUV.
Baca Juga : Fortuner TRD Sportivo Gaya Kelas Berat, Pelek Ringan
Tenaga maksimum berada di angka 140 dk pada putaran mesin 6,400 rpm, serta torsi maksimum di angka 170 Nm pada putaran 4.000 rpm.
Konsumsi bahan bakar dalam kota ia cukup irit, MID menunjukkan kisaran 13 km/liter dan angka untuk konsumsi bahan bakar luar kotanya 17,3 km/liter.