Nyetir di Jalan Lurus Dan Panjang Bikin Monoton, Otak Perlu Dirangsang

Ignatius Ferdian - Minggu, 30 Desember 2018 | 08:00 WIB

Ilustrasi mengemudi di jalur yang panjang, lurus, dan monoton (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Pemerintah baru saja meresmikan tol Trans Jawa beberapa waktu lalu.

Tol yang terhubung kurang lebih sejauh 1.200 km tersebut, dianggap dapat mempersingkat waktu tempuh kendaraan.

Tetapi, kalian harus tetap waspada dan berhati-hati jika melewati tol tersebut.

Karena, di tol Trans Jawa, terdapat ruas jalan yang lurus serta panjang di beberapa titik tertentu.

(Baca Juga : Ingat! Meski Praktis, Mengemudi Sambil Pakai Earphone Bikin Kehipnotis)

Hal itu tentunya berbahaya bagi pengemudi, karena dapat membuat jenuh dan mengantuk saat berkendara.

"Jalanan yang lurus membuat kecepatan kendaraan cenderung konstan, itu dapat membuat konsentrasi pengemudi akan berkurang," ucap Jusri Pulubuhu, Instruktur serta Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).

"Alasannya, karena aktivitas yang mereka lakukan monoton sehingga konsentrasi pengemudi akan berkurang," sambungnya.

Lantas, bagaimana cara meghindari hal tersebut?

(Baca Juga : Suzuki Kampanyekan Safety Driving, Jurnalis Diajak Mengemudi Dengan Baik dan Benar)

Jusri menjelaskan, pengemudi harus selalu menstimulasi atau merangsang otaknya agar berhati-hati dan waspada dengan apa yang mereka lihat.

"Misalnya ada mobil di bahu jalan, pengemudi harus tahu kalau mobil tersebut bisa saja tiba-tiba bergerak ke badan jalan. Jadi tindakannya adalah jangan terlalu dekat dengan mobil tersebut," ucapnya.

"Intinya, pengemudi harus mengerti apa yang dilihat, dan tahu apa yang harus dilakukan terhadap objek yang dilihatnya," jelasnya.

Dengan begitu, otak akan terstimulasi untuk selalu waspada sehingga rasa jenuh bisa diminimalisir.