Otomotifnet.com - Honda meluncurkan Vario 150 sebagai varian tertinggi pada lini Vario series.
Menjadi salah satu pionir skutik di kelas 150 cc, yang menawarkan performa lebih superior dibanding yang 125 cc.
Vario 150 juga diposisikan sebagai skutik kelas atas, bukan cuma harganya cukup mahal, penampilannya berkesan lebih mewah, seperti penggunaan cat doff dan emblem timbul.
Vario 150 sudah muncul 2 generasi, apakah Anda salah satu pemilik atau malah baru akan meminang? Jika perlu tahu seluk-beluknya, mari baca dahulu dari sejarah, perawatan sampai pasaran sekennya. Yuk! Tim OTOMOTIF
Sejarah
2015
Honda pertama kali meluncurkan Vario berkapasitas mesin 150 cc pada tahun 2015, kala itu muncul bersamaan dengan facelift Vario 125.
(Baca Juga: Toyota All New Rush Jauh Dari Tanah, Berkaki Jenjang, Mirip Polisi Amerika)
Desainnya yang tajam-tajam langsung mengundang decak kagum dan sukses di pasaran.
PT. Astra Honda Motor (AHM) membekali Vario 150 dengan mesin 1 silinder 4 langkah SOHC pendingin cairan eSP dengan ACG starter.
Dengan ukuran bore 57,3 mm dan stroke 57,9 mm. Rasio kompresi mesin 10,6:1 dengan pasokan bensin injeksi.
Menghasilkan tenaga 9,3 kW (12,5 dk) pada 8.500 rpm dengan torsi 12,8 Nm di 5.000 rpm.
Mengusung basis yang sama dengan saudaranya, Vario 125 baik sasis dan desain, Vario 150 menawarkan performa yang lebih superior.
Dibuktikan dengan akselerasi cukup singkat, berdasarkan test ride OTOMOTIF, 0-60 km/jam torehan waktunya 5,3 detik dan 0-80 km/jam 9,7 detik.
Sedangkan 0-100 km/jam 17,9 detik. Top speed yang tercatat di spidometer 115 km/jam dan pada Racelogic 110,8 km/jam.
Kala itu, Vario 150 dijual seharga Rp 20,6 juta dan melenggang bebas di pasaran tanpa lawan.
(Baca Juga: Honda City Dikepung Massa, Kaca dan Bodi Dihujani Batu, Disebut Cinta Segitiga)
Dilengkapi dengan bagasi berkapasitas cukup besar, mencapai 18 liter sedangkan kapasitas tangki bensinnya 5,5 liter.
Berdasarkan pengetesan konsumsi bahan bakar yang dilakukan OTOMOTIF, setiap liternya dapat menempuh jarak 48 km.
Sistem pengereman sudah menggunakan combi brake system khas Honda. Kemudian seluruh lampu utama sudah mengadopsi LED sebagai sumber penerangan.
Panel instumennya gabungan analog dan digital (MID).
2018
Tahun 2018 AHM kembali meluncurkan generasi terbaru dari Vario 150.
Desainnya masih khas Vario tetapi dengan bentuk yang baru.
Terlihat pada beberapa titik mengambil inspirasi desain dari sportbike Honda CBR1000RR Fireblade.
Aura sporty-nya jelas terlihat pada buritan dengan sepatbor belakang yang menggantung, layaknya motor sport termasuk seinnya dan knalpot yang desainnya mirip sekali dengan Honda CBR150R StreetFire.
(Baca Juga: Beli Aston Martin DBS Superleggera, Tinggal Duduk Manis dan Nikmati Mobil, Maksudnya Apa Ya?)
Batok sebagai rumah spidometer juga lebih kecil dibanding pendahulunya.
Mengusung konstruksi mesin yang sama, Vario 150 terbaru memiliki keluaran tenaga yang sedikit lebih besar yaitu 9,7 kW (13 dk) dengan torsi 13,4 Nm pada putaran mesin yang sama.
Menurut Ryoji Imai, Large Project Leader Vario 125/150, karakter mesinnya berubah karena ada perubahan pada boks filter yang lebih besar dan knalpot yang lebih pendek.
Ketika diukur performanya menggunakan Racelogic, catatan waktu 0-60 km/jam hanya butuh 4,9 detik, sedangkan 0-80 km/jam 8,9 detik saja, atau lebih singkat dibanding predesesornya.
Meski begitu top speednya sedikit lebih rendah 107,7 km/jam di Racelogic dan 116 km/jam pada spidometer.
Spidometernya kini mengadopsi model digital dengan fitur yang lebih lengkap.
Ada fuel consumption real time, fuel consumption average, tripmeter, odometer, fuelmeter, voltmeter, dan jam. Vario 150 terbaru ini juga sudah mengusung smart key seperti Honda PCX sehingga lebih praktis saat digunakan.
Sisi penerangan, kini semua lampunya menggunakan LED. Kemudian bagasi di bawah jok maupun kapasitas tangki bahan bakarnya juga tetap sama dengan generasi sebelumnya, 18 liter dan 5,5 liter.
Bobotnya kini membengkak jadi 112 kg, sedangkan yang lama hanya 109 kg.
Berdasarkan pengetesan OTOMOTIF, konsumsi bahan bakar ketika digunakan mencapai 44,5 km/liter, sedikit lebih boros dibanding Vario 150 lama.
Penyakit yang sering dijumpai pada Honda Vario 150 dari tahun 2015 sampai tahun 2018 ini sama, ada getaran alias gredek pada area continuously variable transmission (CVT).
Getaran pada CVT generasi Vario 150 ini biasanya dirasakan saat akselerasi awal setelah motor berhenti.
“Penyebabnya karena kampas kopling dan mangkok kopling yang cepat aus, mengakibatkan selip sehingga ada getaran di akselerasi awal,” ungkap Muhammad Muntakim, owner dari RI Matic Shop & Service, salah satu spesialis Vario.
Solusinya? Ganti kampas kopling dengan yang sudah di-relining menjadi lebih tebal dan panjang, serta mangkok kopling orisinal yang sudah di-custom.
“Tujuannya agar kampas kopling mempunyai gaya gesekan yang lebih baik, serta menghindari selip karena sudah terdapat lubang pada sudut-sudut mangkok untuk membuang tumpukan kotoran,” ungkap mekanik yang bermarkas di Jl. Pondok Kopi Raya No.5, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Selain itu, per CVT juga diganti dengan yang lebih panjang 1 cm dan karet damper yang sudah dilengkapi bushing di tengahnya.
Kelemahan berikutnya khususnya versi pertama, banyak dijumpai reflektor lampu rem meleleh akibat tak tahan panas, salah satu solusinya ganti pakai lampu LED yang lebih dingin.
Makanya pada versi 2018 semua lampu jadi LED, sehingga penyakit ini tak muncul lagi.
Cukup mudah menemukan Vario 150 bekas di pasaran. Baik yang 2015, 2016, atau 2017 bahkan yang 2018 pun ada.
Untuk harga, dipengaruhi oleh tahun, penampilan serta performa mesin. Jika masih prima harga jualnya lebih tinggi.
Generasi pertama tahun 2015 harganya masih sekitar Rp 15 juta.
“Keluaran tahun 2016 masih kerap dicari. Karena tergolong masih muda, harga pasarannya sekitar Rp 16,5 juta,” beber Ahmad Baihaqi dari Abba Motor di Jl. Condet Raya, Jakarta Timur.
Fachrizal, pemilik showroom motkas Mahani Motor di kawasan Condet, Jakarta Timur menambahkan, “Vario 150 bekas tahun 2017 harganya sekarang ini dipatok sekitar Rp 17 juta.”
Sedangkan keluaran tahun 2018 dibanderol sekitar Rp 19 juta.
Berikut rangkuman kisaran harga Vario 150 bekas:
Honda Vario 150 2015 = Rp 15 juta
Honda Vario 150 2016 = Rp 16,5 juta
Honda Vario 150 2017 = Rp 17 juta
Honda Vario 150 2018 = Rp 19 juta
Panduan Servis
Agar performa Vario 150 tidak turun, tentu perlu rajin melakukan servis berkala. Jika menengok di buku servisnya, perlu dilakukan tiap kelipatan 4.000 km.
“Tapi idealnya tiap 2.000 km atau 2 bulan sekali. Karena dilihat dari mobilitas motor itu sendiri, sering melalui jalur macet atau tidak. Jangan lupa patokan servis ada 2 yaitu kilometer dan bulan supaya Kupon Perawatan Berkala (KPB) tetap berlaku,” buka Subagio kepala mekanik di AHASS Wahana Kalimalang, di Jalan Raya Kalimalang, Jaktim.
Olinya butuh 0,8 liter bisa menggunakan AHM Oil tipe SPX2 fully synthetic seharga Rp 52.500 atau tipe MPX2 semi synthetic Rp 44 ribu.
Untuk Vario 150 yang sudah menggunakan Smart Key System ada point penting saat melakukan servis berkala.
“Yang pasti cek tegangan aki, karena sistemnya tergantung dengan aki. Makanya perlu dicek setiap servis berkala, kalau di bawah 12 volt maka perlu dicas ulang tanpa dikenakan tambahan biaya,” lanjut Bagio panggilan akrabnya.
Lanjut jadwal penggantian lainnya seperti busi yang perlu diganti tiap kelipatan 8.000 km atau 8 bulan.
Kemudian filter udara, yang menjamin udara masuk ke mesin bersih juga perlu diperhatikan, penggantiannya tiap 16.000 km atau 16 bulan.
“Tapi filter udara ini juga relatif tergantung kondisi cuaca yang dilewati, kalau sering hujan-hujanan dan berdebu pasti lebih cepet kotor.
Filter udaranya sudah viscous oil, jadi tiap servis gak boleh disemprot hanya dielap aja untuk ilangin kotorannya,” wanti pria ramah ini.
Area CVT juga tak luput dari servis agar tenaga yang disalurkan ke roda belakang tetap maksimal. Seperti jadwal pengecekan v-belt tiap 8.000 km dan perlu diganti di kelipatan 24.000 km.
“Tapi perlu dilihat juga dari fisiknya seperti sudah retak-retak atau belum. Biasanya ada gejala getar atau gredek ketika v-belt sudah perlu diganti,” urai Bagio yang sedang menunggu kelahiran anak pertamanya ini.
Harga Komponen Fast Moving:
Jasa servis lengkap: Rp 100.000
Servis CVT: Rp 120.000
Busi: Rp 18.000
Filter udara: Rp 62.000
Oli SPX2: Rp 52.500
Oli MPX2: Rp 44.000
Kampas rem depan: Rp 51.000
Kampas rem belakang: Rp 46.000
Air radiator: Rp 17.500
V-belt: Rp 120 ribu
Roller: Rp 47.000
Paket v-belt + roller: Rp 168.000
Oli gardan: Rp 13.000