Hal ini berlaku untuk rencana pembangunan tol di seluruh DIY, baik Bawen-Yogyakarta, Yogyakarta-Solo, atau Solo-Cilacap yang melewati Yogyakarta.
"Nanti apakah akan lewat Selokan Mataram dan tidak masuk bandara, atau lewat Manisrenggo itu nanti dituangkan," ujar Gatot.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi dan Sumber Daya Mineral (PUPESDM) DIY, Hananto Hadi Purnomo menyebutkan ada empat pesan terkait dengan rencana pembangunan jalan tol di DIY.
Empat pesan ini yang menjadi arahan dari Gubernur juga sudah disampaikan ke pemerintah pusat.
(Baca Juga: Proyek Tol Yogya-Solo Siapkan 4 Opsi, Paling Penting Masalah Situs di Prambanan)
"Kami telah menyampaikan empat pesan dari Gubernur DIY tersebut dan telah ada kesepakatan dengan Pemerintah Pusat terkait trase-trase yang akan dilewati tol di DIY," jelasnya.
Pesan itu diantaranya adalah karena banyaknya situs-situs bersejarah maka dibatasi pula agar trasenya tidak mengenai situs tersebut.
Adanya keterbatasan lahan juga harus menjadi pertimbangan sehingga sedikit mungkin jalan tol itu tidak banyak membebaskan lahan.
Pemerintah juga ingin sesedikit mungkin meminimalkan kampung-kampung atau pemukiman warga yang dibelah.